Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Litbang “Kompas”: Ganjar-Mahfud Belum Sepenuhnya Diterima oleh Pemilih PDI-P

Kompas.com - 16/02/2024, 13:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar separuh dari pemilih PDI Perjuangan mencoblos pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ini merujuk pada hasil analisis terhadap survei pascapencoblosan yang dilakukan Litbang Kompas pada Rabu, 14 Februari 2024.

Dikutip dari Kompas.id, sebanyak 54,9 persen pemilih PDI-P mencoblos pasangan Ganjar-Mahfud.

“Kondisi ini bisa dibaca bahwa figur Ganjar-Mahfud belum sepenuhnya diterima oleh PDI-P,” demikian dituliskan oleh Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, dalam Kompas.id, Kamis (15/2/2024).

Menurut analisis Litbang Kompas, pengaruh Presiden Joko Widodo menjadi faktor yang sedikit banyak memecah dukungan pemilih PDI-P yang cenderung mengikuti langkah politik Kepala Negara.

Baca juga: Quick Count Litbang Kompas Pileg 2024 Data 98 Persen: PDI-P, Golkar, dan Gerindra Teratas

Sebagaimana temuan survei pascapencoblosan, faktor “Jokowi” terbukti turut menjadi penentu unggulnya pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang terekam dari hasil hitung cepat (quick count) Litbang Kompas.

Sementara, suara Prabowo-Gibran sendiri banyak disumbangkan oleh pemilih Gerindra, partai pimpinan Prabowo.

Sebanyak 87,6 persen pemilih Gerindra menjatuhkan pilihan ke Prabowo-Gibran pada hari pencoblosan, Rabu, 14 Februari 2024 lalu.

Di sisi lain, suara pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, sebagian besar berasal dari pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Angkanya mencapai 65,2 persen dari pemilih PKS yang menjatuhkan pilihan ke pasangan tersebut,” tulis Yohan.

Berikut ini distribusi pilihan capres-cawapres dari pemilih partai politik menurut survei Litbang Kompas:

PDI Perjuangan

  • Anies-Muhaimin: 5,3 persen
  • Prabowo-Gibran: 34,7 persen
  • Ganjar-Mahfud: 54,9 persen
  • Tidak jawab: 5,1 persen

Partai Gerindra

  • Anies-Muhaimin: 7,1 persen
  • Prabowo-Gibran: 87,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 2,5 persen
  • Tidak jawab: 2,8 persen

Partai Golkar

  • Anies-Muhaimin: 17,9 persen
  • Prabowo-Gibran: 69,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 8,5 persen
  • Tidak jawab: 4,0 persen

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

  • Anies-Muhaimin: 36,6 persen
  • Prabowo-Gibran: 45,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 11,2 persen
  • Tidak jawab: 6,6 persen

Partai Demokrat

  • Anies-Muhaimin: 20,2 persen
  • Prabowo-Gibran: 70,5 persen
  • Ganjar-Mahfud: 4,7 persen
  • Tidak jawab: 4,6 persen

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

  • Anies-Muhaimin: 65,2 persen
  • Prabowo-Gibran: 25,3 persen
  • Ganjar-Mahfud: 4,9 persen
  • Tidak jawab: 4,5 persen

Partai Nasdem

  • Anies-Muhaimin: 49,2 persen
  • Prabowo-Gibran: 38,7 persen
  • Ganjar-Mahfud: 8,6 persen
  • Tidak jawab: 3,5 persen

Partai Amanat Nasional (PAN)

  • Anies-Muhaimin: 23,0 persen
  • Prabowo-Gibran: 64,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 7,8 persen
  • Tidak jawab: 4,6 persen

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

  • Anies-Muhaimin: 32,6 persen
  • Prabowo-Gibran: 47,0 persen
  • Ganjar-Mahfud: 17,7 persen
  • Tidak jawab: 2,7 persen

Baca juga: Jokowi Minta Dugaan Kecurangan Pemilu Dilaporkan, PDI-P: Banyak Pihak Justru Ragukan Independensi Bawaslu

Adapun survei pascapencoblosan ini dilakukan Litbang Kompas melalui wawancara tatap muka pada 14 Februari 2024. Sebanyak 7.863 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis proporsional bertingkat di 38 provinsi di Indoensia.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +-1,11 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meski demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.

Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com