Salin Artikel

Analisis Litbang “Kompas”: Ganjar-Mahfud Belum Sepenuhnya Diterima oleh Pemilih PDI-P

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar separuh dari pemilih PDI Perjuangan mencoblos pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ini merujuk pada hasil analisis terhadap survei pascapencoblosan yang dilakukan Litbang Kompas pada Rabu, 14 Februari 2024.

Dikutip dari Kompas.id, sebanyak 54,9 persen pemilih PDI-P mencoblos pasangan Ganjar-Mahfud.

“Kondisi ini bisa dibaca bahwa figur Ganjar-Mahfud belum sepenuhnya diterima oleh PDI-P,” demikian dituliskan oleh Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, dalam Kompas.id, Kamis (15/2/2024).

Menurut analisis Litbang Kompas, pengaruh Presiden Joko Widodo menjadi faktor yang sedikit banyak memecah dukungan pemilih PDI-P yang cenderung mengikuti langkah politik Kepala Negara.

Sebagaimana temuan survei pascapencoblosan, faktor “Jokowi” terbukti turut menjadi penentu unggulnya pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang terekam dari hasil hitung cepat (quick count) Litbang Kompas.

Sementara, suara Prabowo-Gibran sendiri banyak disumbangkan oleh pemilih Gerindra, partai pimpinan Prabowo.

Sebanyak 87,6 persen pemilih Gerindra menjatuhkan pilihan ke Prabowo-Gibran pada hari pencoblosan, Rabu, 14 Februari 2024 lalu.

Di sisi lain, suara pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, sebagian besar berasal dari pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Angkanya mencapai 65,2 persen dari pemilih PKS yang menjatuhkan pilihan ke pasangan tersebut,” tulis Yohan.

PDI Perjuangan

  • Anies-Muhaimin: 5,3 persen
  • Prabowo-Gibran: 34,7 persen
  • Ganjar-Mahfud: 54,9 persen
  • Tidak jawab: 5,1 persen

Partai Gerindra

  • Anies-Muhaimin: 7,1 persen
  • Prabowo-Gibran: 87,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 2,5 persen
  • Tidak jawab: 2,8 persen

Partai Golkar

  • Anies-Muhaimin: 17,9 persen
  • Prabowo-Gibran: 69,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 8,5 persen
  • Tidak jawab: 4,0 persen

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

  • Anies-Muhaimin: 36,6 persen
  • Prabowo-Gibran: 45,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 11,2 persen
  • Tidak jawab: 6,6 persen

Partai Demokrat

  • Anies-Muhaimin: 20,2 persen
  • Prabowo-Gibran: 70,5 persen
  • Ganjar-Mahfud: 4,7 persen
  • Tidak jawab: 4,6 persen

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

  • Anies-Muhaimin: 65,2 persen
  • Prabowo-Gibran: 25,3 persen
  • Ganjar-Mahfud: 4,9 persen
  • Tidak jawab: 4,5 persen

Partai Nasdem

  • Anies-Muhaimin: 49,2 persen
  • Prabowo-Gibran: 38,7 persen
  • Ganjar-Mahfud: 8,6 persen
  • Tidak jawab: 3,5 persen

Partai Amanat Nasional (PAN)

  • Anies-Muhaimin: 23,0 persen
  • Prabowo-Gibran: 64,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 7,8 persen
  • Tidak jawab: 4,6 persen

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Adapun survei pascapencoblosan ini dilakukan Litbang Kompas melalui wawancara tatap muka pada 14 Februari 2024. Sebanyak 7.863 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis proporsional bertingkat di 38 provinsi di Indoensia.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +-1,11 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meski demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.

Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/16/13221491/analisis-litbang-kompas-ganjar-mahfud-belum-sepenuhnya-diterima-oleh-pemilih

Terkini Lainnya

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke