Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sirekap Jadi Tantangan KPU, Perludem Sebut Petugas KPPS di Daerah yang Internetnya Baik Bahkan Belum Bimtek

Kompas.com - 11/02/2024, 15:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menilai, daerah dengan infrastruktur internet buruk dan ketiadaan gadget pada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjadi tantangan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menggunakan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) berbasis teknologi.

"Ini memang salah satu tantangannya. Di daerah yang infrastrukturnya (internet) baik saja, petugas KPPS belum mendapatkan bimtek (bimbingan teknis) soal penggunaan Sirekap," kata Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati kepada Kompas.com, Minggu (11/2/2024).

Hal tersebut disampaikan usai ditanya tentang 11 tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat yang masuk dalam area blank spot atau rawan jaringan internet.

Kondisi tersebut dikhawatirkan bakal menganggu jalannya proses pengiriman hasil rekapitulasi melalui Sirekap pada Pemilu 2024.

Baca juga: KPU Tegaskan Dokumentasi C1 Plano Tetap Dikumpulkan Meski Gunakan Sirekap

"Ini yang perlu diantisipasi. Kalau berdasarkan pilkada 2020 yang lalu, kalau Sirekap tidak bisa dioperasikan di TPS, maka akan dioperasikan di tingkatan atasnya," ucap Khoirunnisa.

Lebih jauh, bagi petugas KPPS yang tidak memiliki gadget, Perludem menyarankan setiap TPS disediakan satu perangkat android.

Namun, menurutnya, yang terpenting adalah petugas KPPS juga harus bisa mengoperasikan aplikasi Sirekap.

"Sampai saat ini belum ada bimtek terkait Sirekap. Lalu juga perlu dipastikan kebersihan dan keamanan sibernya," tutur dia.

Baca juga: Hindari Potensi Kecurangan, KPU Diminta Pastikan Keamanan pada Sirekap yang Berteknologi Khusus

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 11 TPS di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, masuk ke dalam area blank spot.

Anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Bogor Selatan Bidang Pencegahan Partisipasi dan Hubungan Masyarakat, Nurhayati mengungkapkan, lokasi TPS blank spot tersebut tersebar di enam kelurahan.

Adapun lokasinya berada di Kelurahan Kertamaya, Kelurahan Lawang Gintung, Kelurahan Muarasari, Kelurahan Mulyaharja, Kelurahan Pamoyan, dan Kelurahan Rancamaya.

"Tentunya petugas KPPS membutuhkan jaringan internet yang kuat untuk meng-upload lewat aplikasi Sirekap," kata Nurhayati, Kamis (1/2/2024).

"Kami pun petugas pengawas di TPS juga memerlukan jaringan internet untuk mengupload foto dan laporan lewat aplikasi Siwaslu," tambahnya.

Baca juga: Pemilu 2024, KPU Yakin Sirekap Lebih Transparan dari Situng

Kondisi ini seolah bertolak belakang dengan KPU yang mensyaratkan setiap petugas KPPS memiliki gadget yang digunakan untuk mengunggah formulir C1 plano hasil penghitungan suara di TPS tersebut ke dalam Sirekap.

Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI Betty Epsilon Idroos menambahkan, pada setiap TPS, jumlah petugas KPPS yang bakal berurusan dengan Sirekap ada 2 orang.

"Kalau satu misalnya handphonenya rusak, atau satu tiba-tiba harus ke toilet untuk mengirim gambar, kita punya cadangan satu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com