Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Mungkin Saya Satu-satunya Capres yang Menginap di Rumah Warga

Kompas.com - 09/02/2024, 20:05 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebut bahwa dirinya satu-satunya calon presiden yang menginap di rumah warga pada masa kampanye.

Menurut Ganjar, kebiasaannya menginap di rumah rakyat membuatnya memahami betul apa yang sedang dirasakan oleh rakyat.

"Dalam perjalanan saya keliling ke seluruh Indonesia dan 450 lebih titik di Indonesia kami merasakan betul denyut-denyut yang dirasakan oleh rakyat," kata Ganjar dalam acara Pesan Cinta Alumni Kampus Jawa Barat untuk Ganjar-Mahfud di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (9/2/2024).

"Mungkin saya adalah salah satu atau satu-satunya capres yang kalau kampanye tidur di rumahnya rakyat," kata dia.

Baca juga: Kembali Singgung Program Makan Gratis untuk Atasi Stunting, Ganjar: Maaf Saya Tidak Setuju, Itu Keliru

Ganjar menuturkan, setiap menginap di rumah warga, ia biasa mengobrol dengan mereka tanpa membicarakan isu-isu yang berat, seperti soal oligarki, politik dinasti, serta korupsi, kolusi, dan nepotisme.


Menurut dia, masyarakat justru mengeluhkan soal kenaikan harga dan sulitnya mendapat pekerjaan hingga ada yang menyogok untuk mendapatknya.

Baca juga: Di Pakansari Bogor, Ganjar Yakin Entaskan Kemiskinan lewat Investasi Pendidikan

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyebutkan, perbincangan-perbincangan itu yang akhirnya membuatnya memahami apa yang dirasakan rakyat.

"Cerita ini sebenarnya cukup memberikan kepada saya apa yang dirasakan, kami tahu Ibu ini merepresentasikan kelompok yang mana, kami tahu tak perlu musrenbang untuk ini, tak perlu hadirkan lebih banyak orang untuk tahu," kata Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com