Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan: Bansos Hak Rakyat, Tak Boleh Diklaim Milik Salah Satu Calon

Kompas.com - 08/02/2024, 19:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Puan Maharani mengatakan, bantuan sosial (bansos) tidak boleh diklaim milik salah satu pasangan calon (paslon) saja.

Sebab, bansos merupakan hak rakyat dan program pemerintah. Puan menyebut bahwa pengadaannya juga berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang berasal dari rakyat pula.

Bansos itu adalah hak dari seluruh rakyat, uangnya juga dari rakyat dan untuk rakyat. Jadi tidak boleh diklaim milik salah satu calon, tapi milik seluruh rakyat Indonesia. Setuju?” ujar Puan dalam kampanye akbar bertajuk "Harapan Jutaan (Hajatan) Rakyat Ganjar-Mahfud" di RTH Maron, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024).

Puan juga mengingatkan agar masyarakat tidak takut diintimidasi.

Baca juga: Sivitas Akademika Kritik Jokowi soal Pemilu, Puan: Biarkan Rakyat yang Menilai

Dia mengatakan, jika ada pihak yang memberikan bansos, diterima saja. Tetapi, pilihan harus sesuai hati nurani karena pemilihan umum (Pemilu) adalah pesta demokrasi rakyat.

“Pemilu itu adalah hak rakyat. Karenanya, semuanya harus memilih nomor tiga sesuai dengan pilihannya, setuju? Semuanya harus datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk memenangkan Ganjar-Mahfud, setuju?” kata Puan.

Lebih lanjut, Puan menyinggung soal jajaran sivitas akademika dari sejumlah kampus yang melayangkan petisi agar Pemilu berjalan secara jujur dan adil.

Dia mengucapkan terima kasih karena para guru besar, dosen, dan rektor berani menyuarakan kondisi politik hari ini.

“Sivitas akademika, rektor-rektor, dosen-dosen, mahasiswa seluruh Indonesia yang hatinya terbuka, matanya terbuka untuk bersama-sama kita menegakkan pesta demokrasi ini dengan jujur, adil, dan netral,” ujar Puan.

Baca juga: Jokowi Bagikan Bansos Tanpa Risma, Menko PMK: Presiden Tak Nyaman kalau Menteri Terus Ngintil

Sebagai informasi, penyaluran bansos menjelang Pemilu dikritik sejumlah pihak.

Salah satunya kritik juga datang dari mantan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Erry Riyana Hardjapamekas.

Erry menilai bahwa pembagian bantuan sosial (bansos) yang kembali gencar dilakukan Presiden Jokowi dan jajaran menteri pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tak lepas dari nuansa politik.

Apalagi, tak jarang Jokowi turun langsung untuk membagikan bansos tersebut kepada warga penerima bantuan, seperti yang baru-baru ini dilakukan Kepala Negara bersama Ibu Negara Iriana Jokowi di Jawa Tengah.

"Seperti biasanya kan dilakukan oleh paling tinggi bupati/walikota atau bahkan kepala desa, kepala RT RW malah di tempat saya. Tidak harus oleh presiden. Terlalu kentara menurut saya (bahwa) ada maksudnya," kata Erry kepada Kompas.com, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Tutup Masa Sidang DPR, Puan Ajak Rakyat Salurkan Hak Pilih dan Junjung Tinggi Persatuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com