JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitaan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyusul keputusan DKPP terhadap pimpinan KPU menjadi artikl populer di Kompas.com, Selasa (6/2/2024).
Artikel populer lainnya terkait TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang menyindir calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan.
Selanjutnya perihal kritikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terhadap rencana capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang akan membangun 300 fakultas kedokteran.
Berikut ulasan selengkapnya:
DKPP memutuskan bahwa semua komisioner KPU melanggar etik dalam pencalonan Gibran Rakabuming Raka cawapres.
Keputusan untuk mendiskualifikasi Gibran dari Pilpres 2024 bisa saja dilakukan oleh DKPP dalam putusan yang dibacakan pada Senin (5/2/2024).
Namun, hal itu tidak dilakukan. DKPP memilih hanya fokus menjatuhkan sanksi kepada para komisioner KPU yang telah melanggar aturan dalam menerima pencalonan Gibran.
Para komisioner KPU dianggap melanggar etik karena memproses pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden, tanpa mengubah syarat usia minimum capres-cawapres pada Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2023 sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mendapatkan sanksi paling berat.
"Hasyim Asy'ari sebagai teradu 1 terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku penyelenggara Pemilu," kata Ketua DKPP Heddy Lugito saat membacakan putusan sidang di Jakarta.
Baca selengkapnya: Pelanggaran Etik Ketua KPU dan Peluang Mendiskualifikasi Gibran...
Juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro menduga, Anies Baswedan berkeinginan maju kembali pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Penilaiannya itu berdasarkan pernyataan Anies dalam debat terakhir Pilpres 2024 yang digelar pada Minggu (4/2/2024) malam.
Dalam debat, Anies beberapa kali bicara tentang rekam jejaknya saat memimpin DKI Jakarta sebagai Gubernur periode 2017-2022.
"Beberapa kali Beliau bercerita tentang Jakarta. Jangan-jangan, kita curiganya, Beliau sedang menyiapkan come back akan kembali ke Jakarta pada perhelatan demokrasi selanjutnya," kelakar Seno di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (5/2/2024).
Baca selengkapnya: Anies Cerita Track Record di Jakarta, TPN Ganjar-Mahfud: Jangan-jangan Mau Come Back di Pilkada
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi merespons janji Prabowo Subianto yang akan membangun 300 fakultas kedokteran (FK) jika terpilih menjadi presiden RI.
Janji tersebut disampaikan pada debat terakhir Pilpres 2024 yang digelar pada Minggu (4/2/2024).
Menurut Adib, pembangunan 300 FK tersebut sangat berlebihan. Sebab, menurut dia, persoalan kekurangan dokter di Indonesia bukan karena kurangnya lembaga pendidikan, melainkan faktor biaya pendidikan kedokteran yang mahal.
"Sangat berlebihan. Jadi 300 fakultas kedokteran itu sangat-sangat berlebihan," ujar Adib dalam keterangan persnya, seperti dilansir video resmi yang dibagikan PB IDI pada Selasa (6/2/2024).
"Kenapa saya katakan begitu tadi? Yang menjadi masalah yang belum tersampaikan pada saat bicara tentang kebutuhan FK, saya kira masyarakat sudah tahu bahwa yang menjadi masalah di dalam pendidikan kedokteran adalah pembiayaan pendidikan kedokteran yang masih mahal," jelasnya.
Baca selengkapnya: Prabowo Mau Bangun 300 Fakultas Kedokteran, IDI: Sangat Berlebihan, Akan Muncul Pengangguran Intelektual
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.