Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Anggap Erick Thohir Menyebar Hoaks Amin soal Isu BUMN Diganti Koperasi

Kompas.com - 06/02/2024, 23:33 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menilai, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menyebar berita bohong atau hoaks.

Hal itu terkait pernyataan Erick Thohir yang menyebutkan bahwa jika pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) menang pemilihan presiden (pilpres) 2024 akan mengganti BUMN menjadi koperasi.

“Erick Thohir menyatakan Amin mau menutup BUMN menjadi koperasi, itu narasi yang dibuat-buat, mengada-ada,” kata Cak Imin saat ditemui usai kampanye terbuka di Lapangan Lugjag, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Ada Dugaan Intimidasi terhadap Rektor, Cak Imin: Represif, Lebihi Orde Baru

Cak Imin menilai, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu telah kehabisan isu yang bisa digaungkan di pilpres 2024 ini.

Sebab, menurutnya, Erick justru merugi karena menyebarkan kabar tersebut.

“Menurut saya hoaks yang disebarkan oleh Erick Thohir untuk menaikan derajat dia, (tapi) malah merendahkan dia,” kata Cak Imin.

Dibantah BUMN

Melansir Antara, Kementerian BUMN membantah bahwa Erick Thohir telah "memelintir" ide mengenai BUMN yang akan diganti menjadi koperasi.

Baca juga: Cak Imin Respons Mahfud soal Pimpinan Parpol seperti Bebek yang Dikendalikan

Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Erick Thohir telah memberikan respons tentang ide dari salah satu tim sukses (timses) pasangan calon presiden yang berencana menjadikan BUMN sebagai koperasi.

Akan tetapi, pernyataan tersebut malah dianggap sebagai ucapan Menteri BUMN semata.

"Ide mengenai BUMN dijadikan koperasi dikatakan bahwa Pak Erick memelintir, itu enggak benar. Yang pertama itu, itu terjadi pada saat wartawan doorstop dan menanyakan itu kepada Pak Erick dan Pak Erick menjawab clear masalah itu," kata Arya di Kantor BUMN, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Arya mengatakan, Kementerian BUMN telah memantau pemberitaan atas ide tersebut. Hasilnya, lebih dari 100 pemberitaan ditayangkan secara daring.

Baca juga: Anies Lanjutkan Kampanye di Mataram dan Parepare, Cak Imin Terus Perkuat Basis Suara di Jawa Timur

"Kami dapatkan 100-an lebih media online yang memberitakan mengenai ide itu yang dilakukan oleh timses. Jadi ya sudahlah kalau memang sudah salah idenya, terima salah, jangan mengatakan orang lain offside karena dari bukti-bukti yang kami dapat benar kok ada penyebaran ide-ide itu," kata dia

Arya menyampaikan, BUMN memiliki kontribusi terhadap perekonomian negara. Selain itu, 1,6 juta karyawan telah bekerja di perusahaan BUMN sehingga sangat mustahil untuk menghilangkannya.

"Bisa 1,6 juta karyawan BUMN itu nganggur semua, belum lagi pihak-pihak ketiga yang mensupport BUMN itu banyak banget. Berapa juga keluarga yang akan terganggu dengan ide tersebut dan satu lagi yang pasti pemberitaannya masif," ucap Arya.

Baca juga: Slepet Pemerintah, Cak Imin: Pupuk Petani Saja Enggak Diurus, apalagi Pekerja Kreatif?

Pernyataan Erick

Diberitakan, Erick Thohir mengatakan pembubaran korporasi milik negara hanya akan memunculkan pengangguran baru di Indonesia, mengingat sebanyak 1,6 juta orang merupakan pegawai BUMN.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Nasional
Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Nasional
Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya 'Back Up'

Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya "Back Up"

Nasional
Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Nasional
Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Nasional
Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Nasional
Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Nasional
Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Nasional
Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Nasional
Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com