Konten ini cukup menarik simpati banyak orang termasuk kaum muda. Banyak dari mereka yang terlena akan framing pancingan emosional dari para pendukung paslon dan juga turut andil menyebarkan ekspresi kesedihannya.
Hal ini tentunya dapat mengalihkan perhatian terhadap hal-hal krusial dan penting untuk didiskusikan pascadebat, namun faktanya masih banyak yang tidak awas terhadap taktik ini.
Dalam menghadapi gimik kesedihan, keberanian pemilih untuk menuntut jawaban yang konkret dan transparansi dari para calon adalah kunci.
Debat capres seharusnya bukanlah panggung untuk tontonan emosional yang mengalihkan perhatian dari substansi politik.
Masyarakat memiliki peran sangat penting dalam menjaga integritas pemilihan dan memastikan bahwa pemimpin terpilih memiliki visi dan kapasitas untuk membimbing negara ke arah lebih baik.
Pentingnya pemahaman mendalam terhadap kebijakan dan rencana-rencana nyata dari calon presiden tidak boleh terlupakan di tengah upaya-upaya memanipulasi emosi.
Pemilih harus berpikir kritis, apakah cerita-cerita sedih yang disajikan sejalan dengan solusi konkret terhadap masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh masyarakat.
Mereka juga harus memeriksa apakah kandidat memiliki rencana dan kebijakan yang jelas untuk meningkatkan kondisi kehidupan sehari-hari rakyat.
Dengan demikian, pemilih harus melihat melampaui tirai emosional dan mencari pemimpin yang mampu memberikan solusi konkret untuk tantangan-tantangan kompleks yang dihadapi negara.
Dengan kritis dalam menilai dan tetap fokus pada isu-isu substansial, pemilih dapat memainkan peran penting dalam memastikan bahwa pemilihan presiden mencerminkan kepentingan sejati dan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.