Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Terakhir Capres Dianggap Datar dan Antiklimaks, tetapi Tetap Kritis

Kompas.com - 05/02/2024, 11:29 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang debat terakhir debat kelima atau terakhir dalam rangkaian Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dianggap tetap kaya dengan pandangan kritis, meski di sisi lain dinilai kurang mendalam.

Menurut pengamat kebijakan publik Ah Maftuchan, dinamika dalam debat kurang tajam terutama buat mendalami pemikiran setiap calon presiden terhadap tema persoalan yang disuguhkan.

"Debat terakhir dari sisi jual beli ide atau gagasan kurang tajam, flat. Sehingga perdebatan kurang memancing lahirnya ide-ide inovatif," kata Maftuchan dalam keterangannya pada program "Obrolan Newsroom Spesial Debat Capres-Cawapres" yang ditayangkan melalui kanal YouTube Kompas.com, Minggu (4/2/2024).

Debat Kelima Pilpres 2024 membahas delapan tema, yakni kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Baca juga: Bansos, Gizi dan Stunting Paling Banyak Diucapkan Ganjar di Debat Terakhir

Menurut Maftuchan, dalam debat itu tidak terlihat ketiga capres yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo berani melontarkan janji menetapkan target spesifik terkait persoalan penurunan persentase penduduk miskin.

"Namun, visi misi antarcapres terjelaskan dengan cukup jelas. Meskipun tidak semua berani menetapkan target yang numerik, misalnya tidak ada yang berani pasang target penurunan angka kemiskinan," kata Maftuchan yang juga Direktur Eksekutif The PRAKARSA.

Dalam kesempatan yang sama, sosiolog sekaligus Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia Prof. Paulus Wirutomo menilai ajang debat terakhir dalam rangkaian Pilpres 2024 justru antiklimaks.

"Tadi kita kaya dengar kaya antiklimaks gitu ya, tapi untuk tidak mengatakan antiklimaks untuk yang negatif," kata Paulus.

Baca juga: Anies Paling Sering Sebut Bansos dan Perempuan dalam Debat Capres Terakhir

Meski begitu, Paulus menilai dalam ajang debat kali ini para peserta memperlihatkan persahabatan yang baik karena meski sebelumnya sempat terjadi adu argumentasi yang keras, tetapi tetap bisa saling memaafkan.

"Itu bagus, jadi itu tetap menunjukkan bahwa ya kita orang Indonesia. Itu termasuk budaya. Kita harus fair juga menilai mereka. Pasti mereka tidak bisa menyelesaikan betul-betul secara sangat detail dalam suasana debat. Tapi beberapa poin-poin kunci itu saya kira sudah banyak yang tertangkap yang dikemukakan. Bahkan cukup kritis banyak," papar Paulus.

Dalam debat kelima para capres menyampaikan sejumlah pandangan terkait permasalahan yang diangkat.

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam penyampaian visi misi fokus pada tema perubahan.

Baca juga: Makan Gratis Paling Sering Disebut Prabowo di Debat Pamungkas

Menurut Anies, ketimpangan merupakan persoalan utama di Indonesia. Menurut dia, pada masa kini negara harus memberikan jalan keluar terhadap ketidaksetaraan di berbagai sektor, termasuk kesehatan, ketenagakerjaan, dan kebudayaan.

Dia menjanjikan akan memastikan akses kesehatan bisa diterima semua kalangan secara cepat dan berkeadilan.

Sedangkan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyuguhkan program kerja yang diberi nama "Strategi Transformasi Bangsa". Yang menjadi fokus program Prabowo adalah meningkatkan kemakmuran dan memperbaiki kualitas hidup rakyat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com