Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat PDI-P, Jusuf Kalla, hingga Cak Imin Dorong Prabowo Mundur Ikuti Mahfud, tapi TKN Berharap Sebaliknya

Kompas.com - 02/02/2024, 08:38 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Bukan hanya Prabowo

Hal yang sama juga disampaikan oleh cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar. Bahkan, Muhaimin mendorong cawapres pendamping Prabowo, Gibran Rakabuming Raka, mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo.

"Saya berharap semua yang ikut kontestasi, terutama yang memegang policy kendali anggaran, untuk meniru Pak Mahfud," kata Muhaimin setelah acara Refleksi Imlek 2024 DPP PKB di Jakarta Barat, Kamis (1/2/2024).

Muhaimin menganggap, mundurnya Mahfud sebagai Menko Polhukam merupakan langkah baik bagi demokrasi.

Baca juga: 3 Poin Isi Surat Pengunduran Diri Mahfud MD yang Diserahkan ke Jokowi

"Saya menyambut baik itu bagus agar terjadi satu kondisi yang memajukan demokrasi kita, sehingga Pak Mahfud secara moral, secara integritas akan menjadi lebih otonom, lebih kuat lagi, dan tentu akan membawa suasana demokrasi kita semakin fair (adil)," ungkap dia.

Namun, ditanya apakah ia bakal meletakkan jabatan sebagai Wakil Ketua DPR, Muhaimin menyatakan tak setuju. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, pejabat yang perlu mundur adalah yang memegang kendali terhadap kebijakan dan anggaran.

"Karena saya (Wakil Ketua DPR) bukan jabatan yang memiliki kendali, maka saya tidak terikat. Yang memiliki kendali, baik itu sebagai pimpinan kementerian (yang perlu mundur)," kata dia.

"Kalau saya kan wakil ketua saja," tutur pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Bias

Mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla juga mengapresiasi keputusan Mahfud yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menkopolhukam. Ia berharap Prabowo menempuh langkah yang sama.

"Kita syukur Pak Mahfud MD, itu bagus (keptusannya). Kita tunggu lagi Pak Menhan," kata Jusuf Kalla dalam acara pernyataan resmi Para Tokoh Bangsa demi Perubahan untuk Kemajuan Bangsa di Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024).

Menurut JK, penting bagi Prabowo mundur supaya tidak terjadi bias ketika berkegiatan, apakah sedang menjalankan tugas sebagai Menteri Pertahanan, atau berkampanye sebagai capres.

"Supaya orang tidak bingung, itu tugas kampanye atau tugas Menhan ini?" tuturnya.

JK juga menyinggung keputusannya pada Pemilu 2004 lalu, di mana dia mundur dari kursi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) karena hendak maju sebagai cawapres.

"Saya juga dulu seperti itu. Saya juga Menko, dulu 2004, bahkan sebelum mendaftar (sebagai cawapres), saya minta keluar," katanya.

Tuntaskan tugas

Di sisi lain, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, menyarankan supaya Prabowo tidak mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan, kendati Mahfud pamit dari kabinet.

"Kami menyarankan kepada Pak Prabowo untuk tidak perlu mundur sebagai Menhan," ujar Muzani saat ditemui di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2024) malam.

Baca juga: Mahfud: Saya Mundur karena Etika Saya, Tidak Terkait Menteri Lain

Halaman:


Terkini Lainnya

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com