Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Mundur dari Kabinet, Sandiaga Yakin Bisa Tingkatkan Suara Paslon 03

Kompas.com - 01/02/2024, 06:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Sandiaga Uno mengatakan, mundurnya Mahfud MD dari kabinet Presiden Joko Widodo akan berdampak positif pada perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 3 itu.

Sandiaga menyebut, TPN yakin suara Ganjar-Mahfud bisa naik hingga elektabilitasnya mencapai 30 persen.

"Tentunya sekarang di 13 hari terkahir kita harapkan bisa membawa peningkatan suara signifikan. Karena Pak Ganjar ini (elektabilitasnya) sedang rebound, dan momentum ini kita kawal, kita meyakini kita akan bisa mendapat suara Pak Ganjar di atas 30 persen," ujar Sandiaga di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Mundurnya Mahfud Dinilai Jadi Teladan Pemimpin Menjunjung Tinggi Etika

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu pun mengatakan, tidak ada yang berubah dari strategi TPN setelah Mahfud MD menyatakan pengunduran diri.

TPN ingin fokus untuk memenangkan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud.

Dalam kesempatan itu Sandiaga juga menjelaskan soal potensi penyalahgunaan jabatan saat seorang menteri yang menjadi peserta pemilihan umum (pemilu) berkampanye.


Menurut Sandiaga yang juga merupakan Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif itu, meski ada aturan menteri boleh berkampanye tetapi masyarakat akan sulit membedakan dengan situasi bekerja.

"Masyarakat di bawah ini tidak bisa membedakan kita (menteri-menteri) lagi kerja atau kampanye," kata dia. 

"Karena walaupun kita mencoba dengan segala aturan yang ada, tetap ada kerancuan tersebut. Jadi ini jelas. Jadi Pak Mahfud memberikan contoh terbaik," kata dia.

Selain itu, menurut Sandiaga, ada pertimbangan amanah sebagai peserta pemilu yang harus dimaksimalkan.

Baca juga: TGB: Ganjar-Mahfud Lama di Pemerintahan, tapi Tetap Sederhana

Dia lantas menyinggung pengalaman saat maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024.

Saat itu, dia memutuskan mundur sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Pengalaman saya, kita harus totalitas begitu kita mendapat amanah ya kita harus menunjukkan kepada yang memberikan amanah kepada partai-partai pendukung kita, relawan dan sebagainya bahwa kita itu enggak setengah-setengah, kita all out," tutur Sandiaga.

"Jadi bukan hanya sekadar jabatan yang diperjuangkan, tapi bagaimana mereka bisa memberikan pengabdian terbaik, dan ini perlu pengorbanan dan itu sudah ditunjukkan oleh Pak Mahfud hari ini dengan mengumumkan mundurnya Beliau dari kabinet," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Nasional
Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Nasional
Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Nasional
Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nasional
Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Nasional
MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com