Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Narasi Ketidaknyamanan Menteri di Kabinet Jokowi, Wamenaker: Ya Mundur Saja

Kompas.com - 31/01/2024, 19:32 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor angkat bicara perihal munculnya narasi ketidaknyamanan menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Afriansyah mengatakan bahwa jika terdapat menteri yang mulai merasa tidak nyaman dengan suasana di kabinet Presiden Joko Widodo sebaiknya mundur.

"Yang jelas ini kan ada bahasa tidak nyaman, ada bahasa mungkin tidak enak dengan Pak Jokowi yang kebetulan Mas Gibran maju sebagai wapres," kata Afriansyah dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Rabu (31/1/2024).

"Menurut saya, teman-teman yang merasa tidak nyaman atau tidak enak hati dengan Presiden Jokowi, ya mundur saja," sambung dia.

Baca juga: Hasto Ungkap Cerita Risma soal Suasana Kabinet Jokowi: Ada Unsur Ketidaknyamanan

Menurut Afriansyah, munculnya narasi ketidaknyamanan tersebut tidak lah mencerminkan kondisi stabilitas politik di internal kabinet Jokowi.

Sebaliknya, narasi ketidaknyamanan ini muncul sangat erat kaitannya dengan urusan internal partai politik yang mendelegasikan kadernya di kabinet saat ini.

"Ini bukan soal stabilitas politik yang terjadi di tubuhnya (kabinet) Pak Jokowi. Tapi ini soal politik di internal (partai politik) masing-masing, kebetulan paslon 01, 02, 03 ada masing-masing yang berada di kabinetnya Pak Jokowi," tegas Afriansyah.

Secara pribadi, Afriansyah menyatakan, suasana yang dirasakannya di kabinet Jokowi justru berlawanan dengan narasi yang dimunculkan ke publik.

Baca juga: PDI-P Bilang Risma Ceritakan Situasi Kabinet Tak Nyaman, Cak Imin: Belum Pernah Dengar

Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) ini pun mengaku nyaman berada di kabinet Jokowi.

"Kalau saya secara pribadi dan kelembagaan, ya dengan berada di kabinetnya Pak Jokowi ya nyaman-nyaman saja," ujarnya.

Atas dasar itu, Afriansyah mengingatkan bahwa seorang menteri pada dasarnya merupakan pembantu presiden.

Menurutnya, seorang menteri harus meninggalkan posisinya apabila dalam perjalanannya mulai dibelenggu perasaan tidak enak dan tidak berpihak kepada presiden.

"Sebagai orang yang membantu presiden, tentunya mereka punya peluh pekeluh. Artinya punya perasaan tidak enak dengan presiden, kita ini pembantu presiden tetapi kita tidak berpihak kepada presiden, ini yang harus mundur," pungkasnya.

Adapun narasi suasana ketidaknyamanan di kabinet Jokowi berangkat dari pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto.

Dalam pernyataannya, Hasto mengaku mendapatkan curhatan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini bahwa situasi kabinet tak lagi nyaman.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com