Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Prabowo Saat Jokowi Tanya "Mau Maju Lagi?" Kepadanya Menjelang Pilpres 2019

Kompas.com - 27/01/2024, 18:33 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengenang momen pada tahun 2018 saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertanya apakah Prabowo akan maju lagi di Pilpres 2019 atau tidak.

Prabowo pun menjawab dirinya akan maju lagi sebagai capres untuk Pilpres 2019.

Hal tersebut Prabowo ceritakan saat mendatangi acara Suara Muda Indonesia Untuk Prabowo-Gibran di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (27/1/2024).

Baca juga: Percaya Diri Menang Pilpres Satu Putaran, Prabowo: Semua Survei Mengatakan Itu

"Jelang berapa tahun, saya diundang ke Istana Bogor. Beliau terang-terangan tanya, kira-kira 2018, 'Mas Prabowo mau maju lagi?' 'Insyaallah, Pak, saya maju'," ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan, dirinya bersifat ksatria ketika dikalahkan oleh Jokowi.

Dia menegaskan seorang ksatria harus tetap santun, tidak membenci dan dengki dengan lawannya

"Yang ada di hati Pak Jokowi dan saya adalah cinta tanah air. Cinta rakyat Indonesia. 2019 saya bertanding lagi. Gara-gara kalian kalah lagi. Bener enggak?" tanya Prabowo.

Kemudian, Prabowo juga mengenang ketika dirinya dikalahkan oleh Jokowi di Pilpres 2014.

Baca juga: Cak Imin Anggap Janji Prabowo Bangun 13 Kota Baru di Pantura Tak Realistis

Usai Pilpres 2014, kata dia, Jokowi meminta waktu untuk datang ke rumahnya di Hambalang, Jawa Barat.

Namun, Prabowo menolak karena jalanan menuju Hambalang saat itu rusak.

"Saya juga punya perasaan tepo seliro, masa beliau jalan ke gunung? 2014 jalan belum bagus. Setelah saya Menhan tiba-tiba jalannya bagus ke atas. Apalagi Ketua DPRD, Bupati-nya dari Gerindra. Jadi jalannya bagus lah. Kalau enggak ya PAW, ya kan," jelasnya.

"Beliau dateng ke K4, dulu berantakan, jadi malam itu kita bersihkan luar biasa. Beliau datang, dan beliau undang saya untuk pelantikan. Itu Jumat, pelantikan Senin," sambung Prabowo.

Kala itu, Prabowo menyampaikan kepada Jokowi, di mana dirinya menerima mandat yang rakyat berikan kepada Jokowi.

Baca juga: Maruarar Ingin Prabowo Pimpin Indonesia Dua Periode Seperti Jokowi

Dia pun berjanji akan datang ke pelantikan Jokowi sebagai presiden.

"Saya percaya, yakin, dari hati firasat saya, bapak merah putih. Dan saya sampaikan saya yakin dalam hati bapak, bapak Pancasila. Saya yakin hati bapak NKRI. Saya yakin hati bapak bhineka tunggal ika dan akan bela rakyat Indonesia," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com