"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan Pasar Natar,” jelasnya.
Zulhas mengatakan, pembangunan tersebut merupakan kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan para pedagang.
Pada seremoni peletakan batu pertama pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar, Zulhas didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto.
Turut hadir Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Direktur Prasarana Strategis Rakyat Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Essy Asiah, dan Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik Sri Sugy Atmanto.
Baca juga: Lantik 23 Anggota BPKN, Mendag Zulhas: Semoga Bawa Perbaikan untuk Perlindungan Konsumen
Pada kesempatan itu, Arinal mengapresiasi Kemendag dan Kementerian PUPR atas bantuan dan kepercayaan dalam pembangunan Pasar Natar.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar,” jelasnya.
Dia menyebutkan, revitalisasi pasar itu merupakan upaya menciptakan pasar tradisional yang lebih modern, nyaman, dan ramah pengunjung.
“Semoga pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar membawa perubahan positif bagi kemajuan perdagangan di Kabupaten Lampung Selatan,” ucap Arinal.
Sementara itu, Essy menjelaskan, proses pembangunan dan revitalisasi direspons dengan cepat setelah menerima keluhan masyarakat Lampung Selatan.
Dalam waktu yang cukup singkat, kata dia, Kementerian PUPR menyiapkan perencanaannya, kemudian melakukan lelang.
Baca juga: Andalkan CPO, Turunan Nikel hingga Hasil Hutan, Mendag Targetkan Ekspor Non Migas Naik 4,5 Persen
“Alhamdulillah, bisa kontrak pada 28 Desember 2023 atau akhir masa anggaran. Kontrak pembangunan pasar Rp 44,42 miliar dimenangkan PT Karya Bangun Mandiri Persada,” katanya.
Essy berharap, pembangunan bisa selesai tepat waktu. Meskipun memiliki waktu yang singkat dalam pembangunan, Kementerian PUPR tetap mengedepankan tepat kualitas, tepat mutu, tepat biaya seefisien mungkin, tepat manfaat, dan tepat administrasi.
Pada lokasi peletakan batu pertama, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung simultan menginisiasi pasar murah bagi warga sekitar.
Pasar murah tersebut menjual 900 paket beras ukuran 5 kilogram (kg) yang per kilonya dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 10.900 per kg.
Selain pasar murah, terdapat juga penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 400 paket beras 5 kg.
Baca juga: Mendag Pastikan Mobil Skandal Daihatsu Tak Masuk RI
Penyaluran beras SPHP ditujukan sebagai upaya pengendalian inflasi untuk 15 kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.