Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Tegaskan Food Estate Tak Gagal: Akan Panen 8 Hektar Jagung dan 5 Hektar Singkong di Kalteng

Kompas.com - 22/01/2024, 17:05 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Bravo (Komunikasi) Budisatrio Djiwandono menegaskan proyek food estate tidak gagal dan tidak merusak lingkungan.

Budi bahkan menyebut, food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng), akan segera menghasilkan tanaman jagung dan singkong dalam jumlah besar. 

Hal ini disampaikan Budi merespons cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD yang kompak menyebut food estate gagal dalam debat cawapres semalam.

Budi menegaskan, tidak tepat jika proyek food estate itu dianggap merusak lingkungan, karena sejak awal lahan yang digunakan memang tidak produktif.

"Saya tegaskan mengenai tuduhan-tuduhan bahwa lahan di Gunung Mas ini merusak lingkungan, ini saya katakan tidak benar karena berdasarkan kondisi riil. Kita sudah evaluasi, lahan yang ada di Gunung Mas adalah lahan eks area hutan produksi," ujar Budi dalam jumpa pers di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).

"Area hutan produksi ini yang kita temukan merupakan lahan tidak produktif, komposisi mayoritasnya adalah lahan kering, semak belukar, dan pohon-pohon vegetasi kecil dengan diameter di bawah 50 cm," sambungnya.

Baca juga: Mahfud MD Sindir Food Estate: Menanam Singkong, Panennya Jagung

Budi menjelaskan, berdasarkan pemantauan TKN Prabowo-Gibran per awal Januari 2024, lahan food estate di Gunung Mas, Kalteng, sudah berprogres.

Budi menyebut food estate di Kalteng itu akan menghasilkan 8 hektare jagung dan 5 hektare singkong.

"Per hari ini sudah tertanam dan sudah akan panen sekitar 8 hektar jagung dan juga 5 hektare singkong. Beberapa waktu lalu ada narasi juga yang menyebutkan bahwa ini adalah lahan yang gagal ini sekarang ditanamkan jagung untuk menutupkan kegagalan singkong, tidak," kata Budi.

Menurut Budi, masyarakat desa di sekitar Gunung Mas menyambut antusias proyek food estate di sana.

Sebab, kata dia, proyek food estate turut melibatkan masyarakat desa sekitar.

"Yang memang ditunjukkan denga hadirnya program lumbung pangan ini mereka melihat bahwa ini kesempatan menimbulkan efek untuk ekonomi rumah tangga, memberikan lapangan kerja bagi desa itu untuk turut serta berpartisipasi mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Cak Imin dan Mahfud Cecar Food Estate, Gibran Membela

Sementara itu, Budi mengingatkan bahwa hasil dari proyek food estate tidaklah instan.

Dia menyebut tidak mungkin jagung hingga singkong bisa panen dalam waktu 1 hari atau 1 minggu saja.

"Tapi sekali lagi, saya ulangi per hari ini itu sudah ada 5 hektare singkong dan 8 hektare jagung, di mana perkiraan produktivitas lahannya atau hasilnya adalah singkong 20 ton per hektare dan jagung sekitar 6 ton per hektare dengan asumsi 15 persen kadar air yang tercantum," imbuh Budi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com