Keempat, paparan media sosial yang berpengaruh terhadap mekanisme kerja otak anak-anak. Impulsivitas, rentang perhatian pendek, dan lemahnya semangat juang, adalah beberapa contoh dampak yang saya jumpai pada banyak anak-anak akibat kecanduan mereka pada media sosial dan aplikasi berbasis daring lainnya.
Anak-anak yang hari ini dikondisikan untuk menjadi impulsif, gampang letih, dan sulit menunda keinginan, saya khawatirkan nantinya akan tumbuh sebagai individu yang bukan membangun harapan, melainkan terbuai dalam sejuta angan-angan. Banyak keinginan, namun lemah ikhtiar.
Dengan tantangan dunia yang semakin berat, anak-anak yang mengalami pemanjaan berlebihan akan sulit beradaptasi. Ini menciptakan prakondisi ideal bagi korupsi, kolusi dan nepotisme.
Komisi Pemberantasan Korupsi dikabarkan akan menyelenggarakan sesi debat terpisah. Alangkah baiknya apabila KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) juga mengambil prakarsa serupa.
Para capres perlu disediakan forum khusus agar masyarakat dapat mengeksplorasi kekayaan gagasan, ketulusan hati, dan kesungguhan tekad mereka dalam memosisikan isu perlindungan anak pada prioritas kerja nantinya.
Dan terakhir, pada ketiga pemimpin hebat yang akan berkontestasi pada 14 Februari 2024 nanti, perlu diuji dengan satu pertanyaan pamungkas, “Andai Anda kalah, apa yang akan Anda lakukan dalam rangka merealisasikan janji-janji yang sudah terlanjur Anda ucapkan itu?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.