Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Cak Imin Hadiri Haul Kiai Bisri Syansuri di Jombang

Kompas.com - 13/01/2024, 07:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadiri haul Kiai Bisri Syansuri dan Nyai Nur Khodijah di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024) malam.

Cak Imin hadir terlebih dulu di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB. Kemudian, Anies hadir saat acara berlangsung, yakni sekitar pukul 22.00 WIB.

Dalam sambutannya, Cak Imin menyebutkan, Kiai Bisri Syansuri dan Nyai Nur Khodijah yang merupakan kakek dan neneknya itu mendirikan pesantren putri pada 1919.

Baca juga: Ancaman Penembakan Anies, Ganjar Turut Bersuara, Polri Kini Diminta Usut

Menurut dia, hal itu menjadi langkah yang inovatif dan melampaui zamannya.

"Kiai Bisri dalam konteks ini bisa dikatakan sebagai pembaharu dalam bidang pendidikan. Kiai Bisri bukan saja pelopor, namun juga penggagas yang akhirnya kelak mengilhami pesantren-pesantren lain membuka pendidikan bagi perempuan yang akhirnya berkembang hingga hari ini," jelas Cak Imin.

"Almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur cucu beliau menyebut Kiai Bisri sebagai kiai plus. Karena di dalam diri Kiai Bisri terdapat tiga karakter ulama," imbuh dia.

Baca juga: Anies: Bila Ingin Perubahan, Kesempatannya Hanya 6 Jam

Karakter tersebut yakni mencintai fiqih sekaligus pejuang nilai-nilai keadilan gender dan politisi yang berkarakter.

"Sejumlah terobosan yang brilian dalam konsep keumatan dengan skala nasional yang berdampak hingga saat ini menjadi bukti Mbah Kiai Bisri Syansuri adalah ulama visioner dengan kapasitas keilmuan yang sangat luas," tutur Cak Imin.

Selain dihadiri Anies dan Cak Imin, agenda haul kali ini pun dihadiri para tokoh.

Antara lain, Said Aqil Siradj, Habib Umar Muthohhar Semarang, Anwar Manshur, Anwar Iskandar, Nurul Huda Djazuli, Marzuqi Mustamar, Agoes Ali Masyhuri, Masduqi Abdurrahman al Hafidz.

Hadir pula Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, dan mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com