Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Targetkan 60 Persen Suara di Jatim dan Jateng

Kompas.com - 12/01/2024, 23:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan target perolehan suara di Jawa Timur untuk Pemilu Presiden 2024 sebesar 60 persen. Target itu sama dengan di Jawa Tengah. 

Menurut Ganjar, target tersebut ditetapkan setelah dia dan cawapres pasangannya, Mahfud MD melakukan konsolidasi dengan partai koalisi hingga relawan.

"Targetnya sih kalau saya tanya ke kawan-kawan 60 persen,” kata Ganjar ditemui di Jombang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024) malam.

Baca juga: Ganjar Ziarah Ke Makam Kakek Cak Imin, KH Bisri Syansuri di Jombang

Ganjar sadar bahwa target 60 persen itu tidak mudah dicapai.

Untuk itu, diperlukan konsolidasi dalam rangka meraih target tersebut.

"Maka konsolidasi kita lakukan terus menerus, saya bertemu dengan partai pengusung, dengan relawan dan saya bisa tahu persis dari masing-masing peta,” ungkapnya.


Mantan Gubernur Jawa Tengah ini juga akan terus mengunjungi daerah-daerah di Jawa Timur untuk menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat.

Ia mengatakan, hal itu dilakukan lantaran setiap daerah di Jawa Timur dinilai memiliki cara sendiri untuk menggaet suara.

"Umpama, Nganjuk seperti apa, terus kemudian Jombang seperti apa, besok kita melihat Surabaya Kota seperti apa. Masing-masing punya treatment sendiri-sendiri agar kita cermat dan kompak bergerak,” tutup politikus PDI-P ini.

Perlu diketahui, Ganjar melanjutkan kampanye Pilpres 2024 ke Jawa Timur, mulai hari ini, Jumat.

Baca juga: Dengar Kubu Anies dan Ganjar Berkomunikasi, TKN Prabowo: Biasa Saja...

Sebelumnya, Ganjar berkampanye di Jawa Tengah di antaranya wilayah Banyumas dan Cilacap.

Kemudian ia juga kampanye di sejumlah daerah lain di Jawa Tengah seperti Solo, Demak, Rembang, dan Karanganyar.

Adapun di Jawa Tengah, Ganjar juga menargetkan memperoleh 60 persen suara di Jawa Tengah pada Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com