SURABAYA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyinggung soal narasi jangan memilih pemimpin yang banyak bicara.
Isu tersebut kerap dilontarkan oleh pihak pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Cak Imin, narasi "Jangan pilih pemimpin banyak omong" menjadi salah satu serangan untuk dirinya dan capres Anies Baswedan.
"Banyak fitnah, isu, ganjalan. Terakhir kita setelah saya koalisi sama Mas Anies bingung isu apa lagi ini, dicari. Eh isunya jangan pilih pemimpin yang banyak omong. Betul apa betul? Betul," ujar Cak Imin saat memberikan pengarahan di acara Konsolidasi Jaringan dan Sumberdaya Tim Pekerja Elektoral Sistem (TPES) 50 di Gedung Juang 45, Surabaya, Jumat (12/1/2024).
Baca juga: Cak Imin Singgung Ada Pemimpin Sibuk Kerja tetapi Abaikan Masalah
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun mengingatkan pesan dari Presiden pertama RI, Soekarno (Bung Karno) yang menyebut bahwa pikiran, gagasan, dan omongan suatu pemimpin adalah satu kesatuan.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat tidak boleh melarang jika ada pemimpin yang banyak berbicara
"Bung Karno pernah bilang, jangan pernah kamu melarang, menganggap pemimpin tidak boleh banyak omong, karena antara pikiran, gagasan, omongan dan kerja adalah satu kesatuan," ujar dia.
Cak Imin lantas menyinggung soal pemimpin yang hanya giat bekerja tetapi tetap mengabaikan persoalan masyarakat.
Jika ada pemimpin seperti itu, menurut dia, tidak bisa mengatasi persoalan masyarakat.
"Kerja, kerja, kerja tanpa arah dan mengabaikan masalah, adalah juga enggak akan pernah bisa mengatasi keadaan dengan baik," kata dia.
"Apalagi kalau kerja, kerja, kerja tapi pura-pura kerja. Tidak bisa," ucap Muhaimin.
Baca juga: Ada Intimidasi ke Panitia Kampanye AMIN, Cak Imin: Lawan!
Oleh karena itu, menurut Cak Imin, pemimpin yang ideal harus punya gagasan, rencana, dan niat untuk menerapkannya untuk masyarakat.
"Kita harus punya gagasan, kita harus punya rencana, kita harus uji ke rakyat. Kita akan lihat reaksi dan diskusinya, maka akan terwujud keputusan terbaik untuk seluruh rakyat Indonesia. Itulah kepemimpinan," ujar dia.
Sebelumnya, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menyindir capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang memberi tanggapan terkait jawabannya soal kerja sama Selatan-Selatan.
Menurut dia, Anies hanya bisa berbicara. Prabowo lebih setuju dengan tanggapan dari capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.