Al Araf menilai bahwa pernyataan itu tak hanya menunjukkan Jokowi berpihak pada Prabowo dan putra sulungnya, tetapi juga sudah mengindikasikan Presiden terlibat aktif untuk pemenangan paslon tersebut.
“Itu statement Pak Jokowi Presiden justru menunjukkan bagaimana jelas presiden tidak netral dan berpihak kepada nomor 2 untuk pemenangan nomor 2, menurut saya,” kata Al Araf dalam diskusi dengan tajuk “Pasca Debat Capres Ketiga” di Kawasan Jakarta Selatan.
"Karena (Prabowo) KO (kalah debat), akhirnya (Jokowi) ngomongnya begitu, menurut saya, gitu loh. Harusnya diam saja presiden, ngapain ngomentarin debat kemarin,” ujar Ketua Badan Pengurus Centra Initiative ini lagi.
Baca juga: Komentari Debat Pilpres, Jokowi Dinilai Posisikan Diri Pro Prabowo
Sementara itu, pengamat politik, Ray Rangkuti menilai sikap Jokowi tidak etis.
“Saya merasa ungkapan presiden yang terakhir ini tidak tepat dan kurang etis,” kata Ray dalam diskusi yang sama.
Pendiri lembaga swadaya masyarakat (LSM) Lingkar Madani (Lima) ini secara khusus menyoroti dua pernyataan Jokowi, yakni ada serangan personal serta menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk mengubah teknis debat.
Ray mengatakan, Jokowi selaku Presiden sejatinya tidak boleh mengomentari teknis atau cara, serta materi debat dari pasangan capres dan cawapres mana pun.
Baca juga: Komentar Jokowi soal Debat Capres Dinilai Tidak Tepat dan Kurang Etis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.