Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Sampaikan Pesan Rakyat soal Perubahan Nasib dalam HUT PDI-P

Kompas.com - 10/01/2024, 13:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pesan rakyat kepada PDI-P agar mampu mengubah nasib mereka jika memenangkan Pemilu 2024.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pidato peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI-P, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

Mulanya Ganjar mengaku harus menyampaikan sejumlah hal yang ditemukannya ketika berkunjung ke masyarakat selama kampanye Pilpres.

"Inilah beberapa suara yang dititipkan. Maka ketika kami turun, PDI Perjuangan turun. Ada harapan besar yang selalu mereka tumpahkan, agar ketika kemudian kepercayaan itu diberikan, ubahlah nasib kami," kata Ganjar dalam pidatonya.

Baca juga: Pidato di HUT PDI-P, Megawati: 51 Tahun Kita Bisa Begini Bukan karena Elite, Bukan karena Presiden!

Atas kepercayaan itu, Ganjar yakin mengapa rakyat tidak pernah takut ketika mengalami intimidasi.

Namun dirinya tak merinci intimidasi seperti apa yang dimaksud.

Menurut Ganjar, rakyat menyembunyikan keberanian dalam hatinya.

"Itulah kenapa rakyat tidak pernah takut, kenapa ketika diintimidasi mereka melakukan dengan cara diam. Karena mereka sembunyikan keberanian itu di dalam hatinya," ungkap mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

Ganjar menjelaskan, ada tiga masalah utama yang dialami masyarakat dan harus diubah nasibnya oleh pemimpin di masa mendatang.

Pertama, terkait persoalan perut atau pangan.

Ganjar mendapatkan pesan dari rakyat yang petani soal betapa sulitnya memperoleh pupuk murah.

"Pak Ganjar kenapa harga beras tidak turun-turun sudah 6 bulan. Petani kemudian bicara kenapa harga pupuk langka, dan subsidi selalu dikurangi, nelayan berharap betul akan adanya bantuan kemudahan ketika kemudian peralatannya tidak bisa terpenuhi," cerita dia.

Baca juga: Anak Muda Mengeluh Susah Dapat Kerja, Ganjar Contohkan Susi Pudjiastuti

Kedua, Ganjar juga mengaku dititipi soal pendidikan. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang kesulitan akses terhadap pendidikan.

"Kenapa kami yang tidak punya kemampuan lebih, untuk bisa membiayai pendidikan, akses kami selalu terputus, dan kami masuk terputus sekolah, akses pendidikan'. 'Kami mengharapkan itu agar nasib kami jauh lebih baik, ketika kami mendapatkan pendidikan yang baik," ujar Ganjar menirukan suara rakyat.

Yang ketiga adalah persoalan akses kesehatan. Hal ini, kata dia, disuarakan oleh ibu-ibu hamil yang mengaku sulit memberikan gizi yang baik untuk calon bayinya.

"Maka ketika semua orang bicara stunting. Maka bantulah kami," lanjut Ganjar menirukan suara rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com