JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dan pertahanan Anton Aliabbas menyebutkan, pernyataan Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait Gaza membutuhkan penjelasan lanjutan.
Diketahui, dalam debat ketiga Pilpres 2024 atau debat kedua capres, Minggu (7/1/2024), Prabowo menyebutkan bahwa sebuah negara harus memiliki kekuatan militer yang kuat apabila tidak ingin bernasib seperti Palestina yang sedang dijajah di Jalur Gaza oleh Israel.
“Pernyataan Prabowo terkait kekuatan nasional harus memiliki kekuatan militer jelas membutuhkan penjelasan lanjutan. Hal ini penting agar tidak terjadi misleading atau mispersepsi,” kata Anton saat dihubungi, Senin (8/1/2024).
Sebab, tidak semua negara memiliki tentara dan tetap berdaulat.
Baca juga: Saat Prabowo Anggap Gaza Tak Punya Kekuatan Militer sehingga Tertindas...
“Beberapa negara kecil seperti Andora, Vatikan, Kosta Rika, dan Islandia misalnya, tidak memiliki tentara dan tetap bisa jadi negara berdaulat hingga kini,” ujar Anton.
Menurut Anton, pengelolaan pertahanan negara dapat dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan negara lain.
Lebih lanjut, Anton mengatakan, serangan Israel ke Jalur Gaza harus diletakkan dalam konteks negara berdaulat.
Sebab, sampai saat ini, Israel tidak menganggap Palestina sebagai negara berdaulat.
Baca juga: Beda Sikap Anies, Ganjar, Prabowo soal Palestina di Debat Ketiga Pilpres 2024
“Semestinya, Prabowo bisa menggunakan contoh negara lain seperti Ukraina ataupun Georgia, di mana mereka mempunyai tetangga yang agresif bernama Rusia. Keberadaan militer kuat menjadi dapat dipahami dengan mudah kalau mengacu pada kondisi yang dialami dua negara tersebut,” kata Anton.
Dalam visi-misi Prabowo, kata Anton, sebetulnya Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut soal ‘smart diplomacy' dalam menjamin keutuhan NKRI.
“Diplomasi cerdas ini tentu saja merupakan kombinasi kekuatan yang dimiliki Indonesia, tidak hanya militer tapi juga soft power. Sayangnya, dalam debat capres kemarin, Prabowo justru merepetisi pentingnya membangun militer kuat saja,” ujar Anton.
Baca juga: Prabowo: Tanpa Kekuatan Militer, Bangsa Akan Dilindas Seperti Gaza, Kita Harus Kuat
Pada debat kemarin, Prabowo mengatakan, tanpa kekuatan militer, maka sebuah bangsa bisa bernasib sama seperti Palestina yang sedang dijajah di Jalur Gaza saat ini oleh Israel.
"Tanpa kekuatan militer, sejarah peradaban manusia mengajarkan bahwa bangsa itu akan dilindas seperti di Gaza seperti saat ini," ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan, dalam berbagai ilmu pengetahuan, yang paling mendasar tentang kekuatan nasional adalah kekuatan militernya.
Dia menegaskan sebuah negara harus memiliki kekuatan militer yang kuat.
"Akan diambil kekayaannya, akan diusir dari tanah airnya. Tidak bisa tidak. Kita harus kuat. Kita harus kuat,” kata Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.