Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prabowo 3 Kali Setuju dengan Pendapat Ganjar...

Kompas.com - 08/01/2024, 16:09 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subiato tiga kali menyampaikan sependapat dengan pernyataan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat ketiga pemilihan presiden (pilpres) 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.

Momen sependapat pertama Prabowo berlangsung ketika Ganjar menyampaikan potensi ekonomi Indonesia dalam menguasai belahan bumi bagian selatan. Menurut Ganjar, untuk mewujudkan itu, Indonesia cukup fokus terhadap satu sektor saja.

"Selatan-selatan kita punya potensi yang hebat, kita punya sumber daya alam yang sangat bagus, kalaulah kita mau konsentrasi saja untuk bisa menuntaskan kekuatan yang berbasis sumber daya alam," kata Ganjar.

Baca juga: Survei Median: Prabowo-Gibran 43,1 Persen, Anies-Muhaimin 26,8 Persen, Ganjar-Mahfud 20,1 Persen

Ganjar pun mencontohkan potensi sumber daya alam Indonesia yang dapat digenjot, mulai dari teknologi baterai, nikel, dan lithium.

Dengan adanya konsentrasi penuh terhadap satu aspek, Ganjar mengatakan, potensi peningkatan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja baru pun terbuka lebar.

"Ini menciptakan lapangan kerja dan kita menyiapkan jemput bola sdm yang unggul untuk bisa meraih itu dan kekuatan itu akan berimbas kepada rakyat kecil, satu butuh lapangan kerja, dua dia butuh daya beli yang baik, ketiga butuh lapangan pekerjaan yang disediakan," ujar Ganjar.

Pernyataan Ganjar tersebut ternyata mendapat respons positif dari Prabowo. Mantan Danjen Kopassus itu pun sependapat dengan Ganjar.

"Saya kok banyak setuju dengan Pak Ganjar ya, kalau benar masuk akal saya setuju. Kalau ngomong-ngomong ya kumaha," kata Prabowo.

Momen sependapat kedua Prabowo terjadi ketika Ganjar menyampaikan pendapatnya perihal persoalan tumpang tindih lembaga negara dalam mengurus pertahanan dan keamanan kelautan.

Baca juga: Survei Median: Prabowo-Gibran 43,1 Persen, Anies-Muhaimin 26,8 Persen, Ganjar-Mahfud 20,1 Persen

Menurut Ganjar, tumpang tindih lembaga dalam menangani kelautan perlu disatukan di bawah kendali coast guard atau penjaga laut/pantai.

"Kalaulah kita bicara pertahanan yang ada di laut, maka sekian lembaga yang ngurus laut mesti disatukan dalam sebuah wadah coast guard," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, untuk membereskan tumpang tindih lembaga negara yang berkaitan dengan keamanan nasional perlu ada komitmen dari pemimpin tertinggi yang tak lain adalah presiden itu sendiri.

"Membereskan yang tumpang tindih dan itu harus dimulai dari pemimpin yang punya komitmen untuk membereskan, siapa dia pemimpin tertinggi? Presiden," tegas Ganjar.

Pernyataan Ganjar kembali mendapat sambutan positif dari Prabowo. Ia setuju bahwa permasalahan tumpang tindih kelembagaan pertahanan dan keamanan hanya bisa dibereskan oleh pemimpin tertinggi.

"Baik ya, sekali lagi saya harus mengatakan, saya kok banyak sependapat dengan Pak Ganjar. Jadi benar tumpang tindih harus diselesaikan oleh pemimpin tertinggi, dan saya kira itu bisa," ungkap Prabowo.

Momen sependapat ketiga Prabowo terjadi pada saat Ganjar menyampaikan perihal permasalahan utang luar negeri.

Dalam kesempatan ini, Ganjar mengaku sempat membaca buku Confessions of an Economic Hit Man karya John Perkins.

Berdasarkan buku tersebut, Ganjar menyampaikan bahwa utang memang mematikan, namun tetap hati-hati apabila hendak mengutang, terutama pada infrastruktur yang punya risiko tinggi.

Oleh karena itu, Ganjar menyebut perlu adanya itung-itungan yang terperinci agar utang tersebut tidak mengandung risiko tinggi.

"Namun demikian kalau mau pakai kekuatan dalam negeri, artinya wajib hukumnya kita mendorong ekonomi tumbuh 7 persen, kemudian goverment bisa berjalan dengan baik," jelas Ganjar.

Sementara, Prabowo untuk kesekian kalinya sependapat dengan Ganjar.

"Saya kembali, saya enggak mengerti, jangan-jangan guru kita, buku kita sama Pak Ganjar, kok saya banyak sependapat, terus terang saja, saya akan bilang A, A. Saya bukan orang macam-macam," imbuh Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Didesak Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Secara Hukum

Jokowi Didesak Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Secara Hukum

Nasional
Budi Arie: Tidak Ada Negara di Dunia yang Tidak Terkena Serangan 'Ransomware'

Budi Arie: Tidak Ada Negara di Dunia yang Tidak Terkena Serangan "Ransomware"

Nasional
Sidang Vonis Terdakwa Korupsi yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Ditunda

Sidang Vonis Terdakwa Korupsi yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Ditunda

Nasional
Hadiri Rapat DPR untuk Bahas Peretasan Pusat Data Nasional, Budi Arie Dicecar Wartawan

Hadiri Rapat DPR untuk Bahas Peretasan Pusat Data Nasional, Budi Arie Dicecar Wartawan

Nasional
BNPT Diusulkan Angkat Munarman jadi Duta Deradikalisasi

BNPT Diusulkan Angkat Munarman jadi Duta Deradikalisasi

Nasional
Pemerintah Buka Seleksi Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional 2024-2029

Pemerintah Buka Seleksi Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional 2024-2029

Nasional
PAN: Apakah Anies Dapat 'Perahu' Maju Pilkada 2024? Belum Tentu Juga...

PAN: Apakah Anies Dapat "Perahu" Maju Pilkada 2024? Belum Tentu Juga...

Nasional
Cek Harga di Pasar Temenggoeng Kaltim, Jokowi: Harga Baik, Artinya Distribusinya Bagus

Cek Harga di Pasar Temenggoeng Kaltim, Jokowi: Harga Baik, Artinya Distribusinya Bagus

Nasional
Mendagri Sebut 178 ASN Ajukan Diri Pindah ke IKN

Mendagri Sebut 178 ASN Ajukan Diri Pindah ke IKN

Nasional
Siap Tarung Lawan Anies, Wasekjen PAN: Jangankan Pilkada, Pilpres Saja Kami Menang

Siap Tarung Lawan Anies, Wasekjen PAN: Jangankan Pilkada, Pilpres Saja Kami Menang

Nasional
Golkar Sebut Duet Anies-Sohibul Bisa Munculkan Poros Baru di Pilkada Jakarta 2024

Golkar Sebut Duet Anies-Sohibul Bisa Munculkan Poros Baru di Pilkada Jakarta 2024

Nasional
BNPT: Teroris 'Bomber' Itu Korban, Bosnya Enggak Mau Jadi Pelaku

BNPT: Teroris "Bomber" Itu Korban, Bosnya Enggak Mau Jadi Pelaku

Nasional
Harun Masiku Disebut Tak Mungkin Buron 4,5 Tahun Tanpa Dibiayai Pihak Tertentu

Harun Masiku Disebut Tak Mungkin Buron 4,5 Tahun Tanpa Dibiayai Pihak Tertentu

Nasional
Kemendesa PDTT dan IFAD Sepakat Lanjutkan Program Pendampingan di Wilayah Timur Indonesia

Kemendesa PDTT dan IFAD Sepakat Lanjutkan Program Pendampingan di Wilayah Timur Indonesia

Nasional
Jokowi Minta Jumlah Dokter Spesialis Ditambah Sebanyak-banyaknya

Jokowi Minta Jumlah Dokter Spesialis Ditambah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com