Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Lebih Memilih Melihat Hasil Akhir Pemilu daripada Survei Ganjar-Mahfud

Kompas.com - 05/01/2024, 22:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menyatakan bahwa pihaknya tak mempersoalkan hasil survei pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang belakangan disebut-sebut menurun.

Menurutnya, justru suara Ganjar-Mahfud yang sebenarnya bakal dilihat pada hasil akhir Pemilu Presiden 2024.

"Intinya adalah bagaimana memastikan akhirnya, nanti adalah kita melihat result akhir (Pemilu 2024). Karena itu adalah yang menjadi suara rakyat," kata Arsjad ditemui di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (5/1/2024).

Arsjad menyampaikan, hasil survei belum menunjukkan suara rakyat secara keseluruhan. Pasalnya, yang menjadi responden jumlahnya hanya ribuan.

Baca juga: PDI-P Optimistis Menangkan Ganjar, Hendi: Survei Cukup Dilihat, Jateng Tetap Kandang Banteng

Ia pun tak ingin TPN terlalu terpaku pada hasil survei semata.

"Sekarang ini kan kalau kita hanya berpaku pada survei, enggak akan ke mana-mana. Yang penting adalah nanti kita lihat ujungnya saja," imbuh dia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) non-aktif ini lantas meminta semua tim pendukung Ganjar-Mahfud fokus turun ke masyarakat ketimbang menanggapi hasil survei.

Saat turun ke masyarakat, Arsjad meminta TPN menjelaskan gagasan dan program Ganjar-Mahfud.

"Yang penting adalah, sekarang kita fokus untuk mengetuk hati rakyat, menjelaskan tentang siapa Mas Ganjar, siapa Prof Mahfud, dan gagasan program programnya. Jadi itu yang paling penting," pungkas Arsjad.

Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas PDI-P Unggul di Jatim, Disusul PKB, lalu Gerindra

Diketahui, dalam survei Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023, Ganjar-Mahfud MD menempati posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 15,3 persen.

Elektabilitas tertinggi diraih capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran sebesar 39,3 persen. Lalu, diikuti capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin sebesar 16,7 persen.

Survei Litbang Kompas melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Di sisi lain, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud optimistis pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mampu masuk putaran keduanya Pilpres 2024.

Baca juga: Anggap Hasil Survei Salah, Arsjad Rasjid Pilih Temui Generasi Muda Ngobrol Politik

Berdasarkan survei internal TPN Ganjar-Mahfud yang menggabungkan tiga metode, suara untuk paslon nomor urut 3 mengalami peningkatan sekitar dua persen dalam 24 jam terakhir menjadi 37 persen, dari 35 persen suara di minggu lalu.

Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menilai bahwa tren elektabilitas ini akan bertahan hingga pemungutan suara pada 14 Februari 2023 jika tidak ada hal yang signifikan.

"Kalau tidak terjadi sesuatu yang signifikan, maka peluang putaran dua tampaknya akan terjadi antara pasangan dua (Prabowo-Gibran) dan tiga (Ganjar-Mahfud," kata Andi di media center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat pada 27 Desember 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com