Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAD Mengaku Terganggu, Usai Netralitas TNI Dipertanyakan Karena Penganiayaan Relawan Ganjar

Kompas.com - 05/01/2024, 22:18 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak mengakui bahwa ia terganggu lantaran netralitas insitusi TNI dipertanyakan akibat peristiwa penganiayaan relawan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Boyolali, Jawa Tengah.

Penganiayaan terhadap relawan Ganjar itu terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh dan dilakukan oleh tujuh orang prajurit TNI Angkatan Darat.

"Ya memang kenyataannya seperti itu, dibilang TNI tidak netral kok, tidak netral dari mana kita mau ngomong yang mananya?" kata Maruli dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (4/1/2024).

Baca juga: Oknum TNI Aniaya Relawan Ganjar, KSAD: Ada Aksi, Ada Reaksi

Maruli meminta agar peristiwa penganiayaan itu tidak dikait-kaitkan dengan isu-isu politik.

Ia menegaskan bahwa penganiayaan terjadi secara spontan karena para anggota TNI tersulut emosi, bukan karena direncanakan.

"Kalau hanya dibilangnya orang punya rencana segala macem, enggaklah, jangan terlalu banyak disangkutkan ke mana-mana, ini anak-anak muda yang emosinya seperti itu," ujar Maruli.

Maruli mengeklaim, apabila tidak netral, TNI bisa saja menggerakan jutaan orang yang terdiri dari prajurit dan anggotanya untuk mendukung calon tertentu.

Baca juga: Ada Karangan Bunga untuk TNI Usai Pengeroyokan Relawan Ganjar, TPN: Jangan Terlalu Genit...

Namun, mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini menekankan bahwa TNI sudah memiliki komitmen untuk bersikap netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut dia, sikap netral TNI juga sudah ditunjukkan dengan segera menjebloskan para pelaku ke dalam penjara tak lama setelah peristiwa terjadi.

"Netralitas saya yakinkan pada saat dilantik saya sudah sampaikan bahwa saya akan tegas masalah ini. Saya buktikan ada peristiwa-peristiwa dalam waktu satu malam sudah masuk di sel, ya terus mau diapain lagi?" ujar dia.

Maruli juga membantah anggapan bahwa banyak anggota TNI yang menjadi simpatisan calon presiden berlatar belakang militer, yakni Prabowo Subianto.

Baca juga: Saat 6 Oknum TNI Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Semua Berpangkat Prada

Mantan komandan Pasukan Pengamanan Presiden ini menilai anggapan tersebut tidak beralasan karena generasi muda di TNI tidak mengenal kiprah Prabowo semasa menjadi seorang tentara.

"Saya bilang yang ketemu figur-figurnya beliau itu zaman kapan, ini anak-anak muda, bisa tahu apa simpatisannya dari mana, kecuali kalau pemain musik mungkin sipmpatisan segala umur, kalau ini generasi muda," kata Maruli.

Sebanyak tujuh relawan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dianiaya prajurit TNI di Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/12/2023).

Relawan itu sempat memeriahkan acara kampanye Ganjar di Boyolali sejak Sabtu pagi. Mereka mengikuti iring-iringan rombongan Ganjar dengan konvoi motor berknalpot brong.

Baca juga: PDI-P Desak Panglima TNI Usut Tuntas Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Para relawan yang dianiaya ini mengalami luka-luka. Sebanyak lima orang di antaranya menjalani rawat jalan, sementara dua lainnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com