Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI Aniaya Relawan Ganjar, KSAD: Ada Aksi, Ada Reaksi

Kompas.com - 05/01/2024, 21:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan, penganiayaan terhadap relawan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo oleh anggota TNI di depan Markas Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Boyolali, adalah bentuk aksi dan reaksi.

Maruli membantah bahwa penganiayaan itu direncanakan, tapi terjadi secara spontan karena para korban sudah berulang kali diingatkan prajurit TNI agar tidak berkendara dengan knalpot bising.

"Ada aksi, ada reaksi ya, jadi kan disebutkan mengarahnya kayaknya ada rencana pencegatan, masukin ke dalam asrama, ini kan cara berpikirnya, mana sempat-sempat orang ngeliat dengar suara bising tiba-tiba lari dicegat," kata Maruli dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (4/1/2024).

Baca juga: 6 Prajurit Tersangka Penganiayaan Relawan, Ganjar Ingatkan TNI Tak Semena-mena

"Normal saja berpikirnya, ini sudah delapan kali dia (anggota TNI mengingatkan) makanya dia langsung mencegat yang berikutnya, terjadi reaksi seperti itu," imbuh dia.

Maruli menuturkan, sebelum penganiayaan terjadi, rombongan relawan sudah 8 kali melintas di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh dengan mengendarai sepeda motor bersuara bising.

Ia juga menyebutkan bahwa para relawan tidak mengantongi surat izin mengemudi dan menenggak minuman keras.


Menurut Maruli, para anggotanya terpancing emosi karena rombongan relawan itu kembali melintas dengan suara bising, tapi pengeroyokan itu tidak direncanakan sebelumnya.

"Orang lagi ngumpul-ngumpul main voli kok, dongkol saja dia, kalau misalnya kita punya rencana dari awal masa mukulin di jalan?" ujar Maruli.

Eks pangkostrad ini pun menilai wajar apabila anak-anak buahnya itu tersulut emosi karena merasa terus-terusan diganggu.

Menurut Maruli, emosi itu pula yang membuat para anggota TNI itu akhirnya main hakim sendiri, bukannya membawa para relawan yang mengganggu ketertiban itu untuk diproses huku,

Baca juga: TNI AD Komitmen Tindak Tegas Oknum Pengeroyok Relawan Ganjar-Mahfud

"Kalau jalanan itu kan nantang namanya. Coba dia berani enggak ke kampung saya lewat begitu? 10 motor datang ke kampung saya lewat begitu, grang gung grang gung, ya mungkin dibakar motornya, itu kan sudah terjadi di mana-mana," kata dia.

Namun, Maruli menegaskan bahwa ia tidak membenarkan aksi penganiayaan tersebut. Buktinya, para pelaku sudah dimasukkan ke tahanan satu hari sejak peristiwa terjadi.

"Namanya pemukulan itu jelas, saya bilang itu jelas yang namanya pemukulan salah, apa pun, kadang-kadang defensif pun jadi salah, itu pemukulan, jelas hukumnnya ada. Jelas reaksi kami malam itu juga kita tangkap, masuk sel," ujar Maruli.

Baca juga: Ada Karangan Bunga untuk TNI Usai Pengeroyokan Relawan Ganjar, TPN: Jangan Terlalu Genit...

Diberitakan, sebanyak tujuh relawan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dianiaya prajurit TNI di Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/12/2023).

Relawan itu sempat memeriahkan acara kampanye Ganjar di Boyolali sejak Sabtu pagi. Mereka mengikuti iring-iringan rombongan Ganjar dengan konvoi motor berknalpot brong.

Para relawan yang dianiaya ini mengalami luka-luka. Sebanyak lima orang di antaranya menjalani rawat jalan, sementara dua lainnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
PDI-P Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

PDI-P Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Nasional
Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Nasional
Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Nasional
Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Nasional
Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Dinilai Beri Karpet Merah Dinasti Jokowi

Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Dinilai Beri Karpet Merah Dinasti Jokowi

Nasional
Kunjungi Kantor Pusat DEC di China, Puan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara 

Kunjungi Kantor Pusat DEC di China, Puan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara 

Nasional
Isnaq Rozaq, Peternak Termuda DD Farm Jateng yang Tekun Gapai Mimpi Jadi Musisi

Isnaq Rozaq, Peternak Termuda DD Farm Jateng yang Tekun Gapai Mimpi Jadi Musisi

Nasional
Prabowo Bertemu PM Baru Singapura, Janji Lanjutkan Kerja Sama Bilateral

Prabowo Bertemu PM Baru Singapura, Janji Lanjutkan Kerja Sama Bilateral

Nasional
PDI-P Pertimbangkan Usung Anies di Jakarta jika Diusulkan Akar Rumput

PDI-P Pertimbangkan Usung Anies di Jakarta jika Diusulkan Akar Rumput

Nasional
Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Nasional
Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Nasional
PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Nasional
Profil Thomas Djiwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Profil Thomas Djiwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com