Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Ada Desain Menggiring Opini Pilpres Satu Putaran Lewat Survei

Kompas.com - 02/01/2024, 20:26 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan (PDI-P) Aria Bima mengatakan, pihaknya melihat adanya upaya untuk menggiring opini masyarakat bahwa pemilihan presiden (pilpres) akan berlangsung satu putaran.

Upaya tersebut, menurut dia, dilakukan lewat hasil survei yang dipublikasikan oleh lembaga survei.

Aria menyebutkan, PDI-P sudah mengkomunikasikan hal itu dengan tim pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Kalau komunikasi yang terkait dengan putaran, saya dengan teman-teman Komisi VI (DPR RI) dari 01, memang melihat ada satu desain untuk menggiring opini (pilpres) satu putaran," ujar Aria di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2023).

Baca juga: Komentari Aksi Prabowo, Sekjen PDI-P: Blusukan Perlu Passion

"Jadi kami melihat ada lembaga survei yang diharapkan hasil-hasil itu (pilpres) satu putaran. Kita cermati betul," katanya.

Aria melanjutkan, seharusnya ada langkah untuk mempertemukan langsung lembaga survei satu dengan lainnya.

Sehingga, bisa diuji proses pengambilan responden untuk mengetahui proses yang dilakukan sehingga bisa mencapai hasil tertentu.

"Kenapa misalnya untuk swing voters itu masih ada juga yang terlalu tinggi. Kenapa justru paslon yang disuruh komentar, harusnya media mempertemukan antar lembaga survei, untuk menguji teknologi secara akademis," katanya.

"Nah, mengarah membentuk opini satu putaran lewat lembaga survei itu tampak jelas, sehingga satu putaran yang dibuat oleh lembaga survei. Kita mulai melihat, keluhan dari lembaga survei yang memang ingin murni untuk memotret realitas," tutur Aria.

Baca juga: Di Balik Turunnya Elektabilitas Ganjar-Mahfud dan Bayang-bayang Pilpres Satu Putaran...

Diberitakan sebelumnya, Aria Bima mengakui, pihaknya menjalin komunikasi dengan Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar terkait Pilpres 2024.

Komunikasi yang dilakukan terkait pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meyakini Pilpres 2024 bisa berlangsung satu putaran.

Aria mengungkapkan gambaran komunikasi dengan kubu Anies, di mana mereka sama-sama tidak percaya Pilpres 2024 berlangsung satu putaran.

Menurut dia, Pilpres 2024 satu putaran hanya dibentuk melalui opini publik seperti survei.

"Iya (makanya bangun komunikasi dengan kubu Amin). Kita tanya, 'lu percaya 1 putaran?' 'Enggak'. 'Nah lu enggak, gue enggak'. Begitu saja. Karena begini lho, ini kan ada opini publik, dibangun lewat survei, kemudian diglorifikasi satu putaran, kemudian survei yang harusnya memotret realitas tapi ini menggiring realitas opini yang ada," tutur Aria saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (1/1/2024).

"Jadi ada desain lembaga survei seolah-olah jadi satu putaran. Jangan sampai kami dengan 1 menjadi panik," sambung Aria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com