Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Janji Bakal Beri Insentif Buat Guru Ngaji jika Terpilih Jadi Presiden

Kompas.com - 31/12/2023, 18:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo berjanji akan menyisihkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk insentif guru ngaji.

Pasalnya, sejauh ini banyak guru ngaji yang hanya dibayar cuma-cuma. Eksistensi kalangan guru agama kerap dianggap sebagai pekerjaan cuma-cuma yang mendapatkan upah sekadarnya.

"Kita me-launching bahwa seluruh guru agama, guru ngaji, akan mendapatkan insentif," kata Ganjar di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Berjan di Lugosobo, Gebang, Purworejo, Minggu (31/12/2023).

Ganjar menyampaikan, hal ini pernah dia terapkan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.

Baca juga: Soal Oknum TNI Aniaya Relawan, Ganjar: Kalau Tak Ngerti Aturan, Pecat Saja

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 2023 mengalokasikan anggaran sebesar Rp 277 miliar sebagai insentif 230.830 guru agama, baik islam, kristen protestan, katolik, hindu, dan budha.

Lewat janji kampanye Ganjar, hal yang pernah dilakukan di Jawa Tengah tersebut akan diperluas secara nasional. Berdasar perhitungan Ganjar, insentif untuk guru agama atau guru ngaji mencapai Rp 4 triliun.

"Kita pernah menghitung-hitung waktu itu anggarannya kurang lebih Rp 4 triliun lah, kalau pakai pola Jawa Tengah. Insya Allah mudah-mudahan ini bisa berjalan karena kita punya kepentingan yang lain," tutur Ganjar.

Menurut Ganjar, guru ngaji memiliki peran besar sehingga perlu diperhatikan lebih lanjut. Mereka mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada anak-anak, termasuk budi pekerti.

Baca juga: Kunjungi Pesantren di Purworejo, Ganjar Komitmen Berikan Insentif Guru Agama

Ia meyakini, pelajaran-pelajaran tersebut memiliki dampak baik pada hubungan sosial anak didiknya di lingkungan sekitar.

"Maka anak-anak ini bertemu dengan orang yang berbeda golongan, berbeda agama, berbeda suku, mereka akan merasa mereka saudara, saya sebagai warga negara Indonesia," tutur Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menyebut, pondok-pondok pesantren yang dikunjunginya menyambut baik janji itu, termasuk Pengasuh Ponpes An Nur Ngrukem Bantul, Yogyakarta, H Yasin Nawawi.

"Kemarin juga waktu saya di Boyolali saja, bertemu dengan salah satu Kiai, saya tanya, oh manfaatnya besar, tapi mereka masih butuh sebenarnya jaminan kesehatan karena kemarin saya mau berobat tapi kartu Indonesia Sehat saya terblokir," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Nasional
Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Nasional
Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Nasional
Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Nasional
Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Nasional
Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nasional
Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Nasional
MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com