JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menilai penampilan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat kedua pada pekan lalu berhasil mencuri perhatian, sebab dia sempat tidak diperhitungkan tetapi bisa mengimbangi para rivalnya.
Meski begitu, Direktur Eksekutif Indostrategic tersebut menilai taktik yang digunakan Gibran dengan memberikan pertanyaan menggunakan istilah asing atau singkatan yang kurang dikenal menimbulkan protes dari para pesaingnya.
Gibran melontarkan pertanyaan soal perumusan peraturan carbon capture storage (CCS) kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD, dan State of Global Islamic Economy (SGIE) kepada Muhaimin dalam debat cawapres pada pekan lalu.
"Kesempatan kemarin, diakui atau tidak, Gibran memang sukses mendapatkan kesan bahwa dia memang memiliki kapasitas, memiliki kemampuan untuk menjelaskan hal itu meskipun dengan cara-cara yang kurang produktif itu," kata Umam dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV seperti dikutip pada Rabu (27/12/2023).
Baca juga: Survei Indikator: Prabowo-Gibran Unggul di Hampir Semua Wilayah, Kecuali Jateng dan DIY
"Dan di saat yang sama kalau misal disebutkan memang Gibran lolos dari tudingan bahwa dia tidak kompeten dan sebagainya karena memang dia start dari underdog," sambung Umam.
Menurut Umam, penampilan Gibran dalam debat cawapres memang bisa menggeser persepsi masyarakat. Akan tetapi, dia menilai hal itu tidak mudah karena dari hasil survei usai debat ternyata persentase masyarakat yang tetap pada pilihan politiknya juga tidak banyak berubah.
Akan tetapi, kata Umam, penampilan Gibran juga berdampak terhadap konsolidasi para pendukungnya yang kemungkinan sempat tidak percaya diri jika unggulan mereka bisa mengimbangi rival-rivalnya dalam debat.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam debat kedua yang dilaksanakan pada Jumat (22/12/2023) lalu, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming melontarkan pertanyaan kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD soal proses penyusunan aturan tentang teknologi carbon capture storage.
Baca juga: Survei Indikator Politik: Gibran Unggul Signifikan dalam Debat Cawapres
Carbon capture storage atau penangkapan dan penyimpanan karbon adalah suatu proses penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida selama persiapan bahan bakar fosil maupun dari limbah hasil pembakarannya. Kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon dilakukan pada pembangkit listrik dan proses pengolahan gas alam.
Mahfud lantas menjelaskan proses penyusunan aturan atau rancangan undang-undang secara umum dan lazim yakni mulai dari kajian akademik, penyusunan draf rancangan undang-undang, pembahasan antara pemerintah dan DPR, proses revisi sampai disahkan.
Dia juga kemudian memaparkan topik pertanyaan yang diajukan Gibran seharusnya disampaikan pada debat ke-4 yang membahas soal lingkungan hidup.
Pada kesempatan yang sama, Gibran bertanya kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar tentang State of Global Islamic Economy (SGIE) dan menaikkan peringkat Indonesia.
Baca juga: Besok, KPU Evaluasi Peran Moderator, Pemakaian Singkatan, dan Istilah Asing Saat Debat
Muhaimin lantas sempat meminta Gibran buat menjelaskan SGIE yang terkait dengan perekonomian syariah dan produk halal. Setelah itu Muhaimin kemudian baru memaparkan argumennya terkait pertanyaan itu.
Debat ketiga akan digelar pada 7 Januari 2024. Topik yang akan dibahas dalam debat adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Hanya para capres yang akan beradu argumen dalam debat ketiga. Mereka adalah capres nomor urut 1 Anies Baswedan, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.