Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Debby Kristin

Debby Kristin menekuni isu seputar hukum internasional dan HAM. Dalam kesehariannya ia bekerja sebagai Digital Rights Program Assistant bersama EngageMedia, organisasi nirlaba berbasis di Asia Pasifik dengan fokus kerja di hak digital, teknologi terbuka dan dokumenter dengan isu sosial.

Buntut Masalah Platform Dalam Kasus Rohingya di Aceh

Kompas.com - 27/12/2023, 08:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEIRING besarnya resistensi dan disinformasi terhadap pengungsi, lembaga penangangan pengungsi internasional dan platform media sosial harus segera membaca pola dan mengambil tindakan sebelum gelombang berikutnya datang tahun depan.

Ada kejadian apa di Malaysia/Myanmar pada akhir tahun, hingga dua kali berturut-turut mendatangkan gelombang pengungsi?

Bagaimana meredakan ketegangan antara warga setempat dan pengungsi? Mengapa disinformasi di platform media sosial terus menyebar tanpa ada klarifikasi?

Mereka terbagi ke dalam tujuh kapal dengan waktu kedatangan yang tidak sama, dengan satu tujuan: mencari perlindungan.

Indonesia bukan kali pertama menghadapi gelombang pengungsi. Ribuan pengungsi Perang Vietnam berdatangan pada Mei 1975, ke kawasan kepulauan Natuna dan pulau-pulau kecil Kepulauan Riau.

Sepanjang sejarah penanganan pengungsi di Indonesia tidak pernah ada pengusiran: mereka selalu ditampung.

Walau tidak meratifikasi Konvensi Pengungsi, Indonesia tunduk dan taat terhadap non refoulment principle sebagai prinsip yang sudah menjadi hukum kebiasaan internasional: tidak seorang pun dapat ditolak atau dikembalikan ke negara asalnya jika mereka masih mengalami rasa takut akan dipersekusi di negara asalnya.

Senapas dengan Peraturan Presiden No. 125 tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri, Indonesia sudah memberikan ruang kepada lebih dari 12.000 individu lain yang lari dari negara asalnya, berdiam di wilayah NKRI, bertahun-tahun menunggu proses penempatan di negara ketiga.

Banyak cerita bagaimana pengungsi bisa hidup berdampingan dengan warga Indonesia.

Misalnya, Tsabina (nama disamarkan), pengungsi asal Somalia berumur tiga tahun. Mengenyam pendidikan PAUD di Jakarta Selatan, ia hidup bersama 17 perempuan dan wanita di salah satu rumah berjarak 200 meter jauhnya dari PAUD.

Tsabina juga mendapat hak penuh untuk mengakses layanan posyandu setempat sejak lahir. Tsabina dan penghuni “shelter Manggarai” merupakan satu di antara ribuan anak pengungsi yang diterima, bahkan dapat berbaur dengan warga, jika warga diberi kesempatan untuk bisa mengenal siapa mereka dan latar belakangnya.

Pengungsi Rohingya di Aceh

Sejak Mei 2015 lalu, ribuan pengungsi Rohingya sudah berdatangan dan berdiam di daratan Aceh, baik di area Pidie, Lhokseumawe, dan area Aceh Utara lainnya.

Penolakan besar terjadi di Tanah Rencong pertengahan November lalu, warga lokal menghalau perahu yang membawa 265 pengungsi Rohingya setelah lama terombang ambing di laut untuk berlabuh.

Warga merasa perilaku imigran Rohingya merepotkan mereka. Perasaan warga sangat bisa dimaklumi, karena perbedaan adat, budaya, dan norma sosial merupakan hal yang tidak terelakkan ketika ada orang luar daerah masuk ke dalam daratan kita.

Mengingat gelombang pengungsi tahun ini bukan yang pertama kalinya, seharusnya warga setempat diberikan pelatihan dan persiapan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com