Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Bawaslu Kaji Laporan terhadap Anies | Cerita Andi Widjajanto soal Kemarahan Ganjar

Kompas.com - 23/12/2023, 05:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang respons Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengenai laporan terhadap Anies Baswedan yang dinilai menyindir dan menjadikan pasangan calon (paslon) lain sebagai bahan bercandaan menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Jumat (22/12/2023).

Kemudian, tulisan soal cerita Andi Widjajanto mengenai kemarahan Ganjar Pranowo ke timnya saat membahas penuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) juga menarik minat pembaca.

Selain itu, artikel mengenai Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang berharap Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD tak menyerang Gibran saat debat calon wakil presiden juga menjadi terpopuler.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Anies Dilaporkan karena Jadikan Paslon Lain Bahan Bercanda, Bawaslu: Kami Kaji

Sekelompok orang yang mengatasnamakan Advokat Pengawal Demokrasi (APD) melaporkan calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

Mereka menilai Anies melanggar kesepakatan damai ketika berkampanye di Jambi pada 14 Desember silam, dengan menyindir dan menjadikan pasangan calon (paslon) lain sebagai bahan bercandaan.

"Awalnya, Anies menanyakan kepada para ulama yang hadir apakah menonton Debat Perdana Capres, ‘Kebetulan dua hari yang lalu debatnya soal hukum. Ikut ndak lihat debat kemarin? Nobar. Emang sepak bola, untung enggak ada meja di situ’," kata perwakilan APD, Yayan, dalam siaran pers laporannya ke Bawaslu.

Baca selengkapnya: Anies Dilaporkan karena Jadikan Paslon Lain Bahan Bercanda, Bawaslu: Kami Kaji

2. Andi Widjajanto Cerita Saat Ganjar Marah karena Tim Terkesan Ragu soal Penuntasan Kasus Pelanggaran HAM

Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto mengungkapkan bahwa calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo pernah meluapkan amarah kepadanya dan tim hukum TPN.

Andi mengatakan, Ganjar sempat marah karena melihat TPN seolah tidak tegas soal penuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu.

Awalnya, Andi Widjajanto bercerita saat Ganjar tiba-tiba mengumpulkan dirinya dan tim hukum TPN di sebuah tempat.

"Kami, yang mendampingi Mas Ganjar menyiapkan materi itu dimarahi sama Mas Ganjar," kata Andi dalam program Gaspol! Kompas.com yang tayang di kanal YouTube Kompas.com, Kamis (21/12/2023) malam.

Baca selengkapnya: Andi Widjajanto Cerita Saat Ganjar Marah karena Tim Terkesan Ragu soal Penuntasan Kasus Pelanggaran HAM

3. TKN Harap Cak Imin-Mahfud Tak Serang Gibran di Debat Cawapres

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD diharapkan tak menyerang cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran, Grace Natalie.

Grace memastikan bahwa Gibran akan menjalani debat secara sopan dengan tidak menyerang Cak Imin dan Mahfud. Namun, ia berharap bahwa langkah yang akan dilakukan Gibran dapat diikuti oleh Cak Imin dan Mahfud.

"Jadi Mas Gibran juga sama, dia juga akan tetap sopan, kita tidak akan menyerang paslon lain, dan harapan kami juga begitu ya, karena kalau paslonnya berantem apalagi yang di bawah," kata Grace dikutip dari Kompas TV, Jumat sore.

Baca selengkapnya: TKN Harap Cak Imin-Mahfud Tak Serang Gibran di Debat Cawapres

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com