JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Surya Tjandra mengungkapkan alasan capres Anies menyinggung putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Momen itu terjadi dalam debat pertama capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (12/12/2023).
Menurut Surya, Anies menyinggung putusan MKMK itu untuk menunjukkan posisi politik yang berbeda dengan Prabowo dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Baca juga: Dana Awal Kampanye Anies-Muhaimin Hanya Rp 1 Miliar, Sumbangan dari Pribadi
“Dalam politik elektoral harus ada pembeda. Pembeda yang paling kuat cuma ada di Anies Baswedan. Karena dua (capres) itu enggak bisa berbeda,” ujarnya di program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com, Selasa (19/12/2023).
Ia mengungkapkan, sejak awal kubu Anies-Muhaimin sudah membayangkan bagaimana posisi Prabowo dan Ganjar dalam debat capres.
Surya menuturkan, pihaknya sudah menebak bahwa Prabowo akan cenderung menunjukkan pembelaannya pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hal itu pula, lanjut Surya, yang membuat Prabowo akhirnya menggandeng putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
“Alasan merekrut Gibran kan itu juga, persis. Supaya bapaknya bisa bantu,” kata dia.
Baca juga: Anies Disebut Tak Bermaksud Singgung Prabowo soal Tak Kuat Jadi Oposisi
Sementara, ia menyampaikan bahwa posisi Ganjar berada di tengah-tengah. Menkritisi pemerintah tapi juga masih butuh kedekatan.
Maka, Surya menjelaskan Anies yang mengusung narasi perubahan akhirnya menunjukkan posisi politiknya sebagai pembeda.
“Jadi memang posisinya (Anies) harus cukup berbeda dengan kebijakan hari ini,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.