JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, mengaku harus banyak berkompromi saat menjabat sebagai menteri ataupun anggota DPR RI.
Pria yang karib disama Cak Imin ini mengatakan, hal itu menjadi salah satu alasan dirinya mau maju sebagai cawapres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Saya meyakini kalau cuma menjadi menteri atau DPR kita lebih banyak kompromi,” kata Muhaimin dalam forum “Slepet Imin” di Margonda, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023) malam.
Menurutnya, dengan jabatan sebagai wakil presiden, maka akan membuka banyak kesempatan untuk menentukan berbagai kebijakan penting.
Apalagi, ia dan pasangannya, Anies Baswedan, sudah sepakat untuk membentuk pemerintahan dwi tunggal, yakni cawapres dilibatkan untuk mengambil keputusan.
“Kalau menjadi presiden atau wakil presiden kita yang menentukan (kebijakan pemerintah),” ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Cak Imin juga mengungkapkan, tak banyak yang bisa dilakukannya selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Diketahui, PKB merupakan partai politik (parpol) pengusung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.
“Semua sudah kita usahakan dan nampaknya hanya ada satu jalan supaya semua terwujud,” kata Cak Imin.
“Kita harus pegang kekuasaan tertinggi, baru kita bisa mengubah apa yang sudah terjadi dan terlaksana hari ini,” ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Cak Imin Mengaku Deg-degan Hadapi Debat Cawapres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.