JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku belajar banyak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kepemimpinan dan kenegarawanan.
Sebab, menurut calon presiden (capres) nomor urut 2 ini, Jokowi mampu membuat lawan menjadi kawan.
Hal ini diungkapkan Prabowo di depan ribuan pengelola pondok pesantren (ponpes) dalam acara "Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren" di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (16/12/2023).
Awalnya, Prabowo mengenang ketika Jokowi mampu mengalahkannya dalam pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2019.
Baca juga: Kelakar Prabowo ke Menag: Saya Punya Firasat, Gus Yaqut Akan Berperan Terus di Republik Ini
Mamun, Prabowo mengatakan, lawan politiknya itu kini menjadi kawan, dengan menunjuk dirinya sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.
"Saya tidak tahu ilmunya Pak Jokowi bagaimana, yang jelas hebat. Beliau bukan saja mengalahkan mantan panglima, mantan jenderal, beliau bisa menjadikan kawan yang baik," kata Prabowo dalam acara tersebut, Sabtu.
Prabowo mengungkapkan, membuat lawan menjadi kawan merupakan ilmu yang tinggi.
Dia pun menyinggung adanya pihak-pihak yang kerap membuat kawan justru menjadi lawan.
"Kalau lawan jadikan kawan itu baru ilmu, jangan kawan jadi lawan. Wah, itu salah, ngerti enggak? Ilmu yang tinggi adalah lawan dijadikan kawan, tapi di Indonesia ada orang yang suka kawan jadi lawan," ujar Prabowo berseloroh.
"Maksud saya baik. Saya belajar, seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Ini ilmu kepemimpinan, kenegarawanan yang dimiliki Jokowi," katanya lagi.
Baca juga: Prabowo ke Pengelola Ponpes Se-Indonesia: Saya Harap Tak Lupa dengan Saya di Hari-hari Penting
Namun, Prabowo memang tidak menyinggung siapa sosok yang dimaksud.
Hanya saja, saat debat capres, ia sempat beradu argumen dengan capres nomor urut 1, Anies Baswedan.
Saat itu, Prabowo menyebut Anies berlebihan karena mengeluh terkait jalannya demokrasi yang ada di Indonesia. Padahal, menurutnya, kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin Anies maju menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu, dan ini, Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak,” ujar Prabowo.
“Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur. Kalau (Presiden) Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi gubernur. Saya waktu itu oposisi Mas Anies, Anda ke rumah saya, kita oposisi, Anda terpilih,” katanya lagi.
Baca juga: Prabowo Enggan Jadi Politikus Omdo yang Umbar Janji tapi Tak Ditepati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.