Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Di Rakornas Investasi 2023, Jokowi: Saya Minta Iklim Investasi Diperbaiki dan Realisasi Ditingkatkan

Kompas.com - 15/12/2023, 18:20 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, investasi merupakan kunci pertumbuhan suatu negara. Oleh karenanya, ia ingin iklim dan realisasi investasi di Indonesia terus ditingkatkan.

"Saya minta agar iklim investasi terus diperbaiki dan realisasinya ditingkatkan, baik dalam lingkup nasional maupun daerah. Saat ini, konsentrasi kita bukan lagi tentang marketing, melainkan penyelesaian masalah internal negara kita," kata Jokowi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (15/12/2023).

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023 yang bertajuk "Investasi Berkeadilan dan Berkelanjutan" di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/12/2023). Rakornas ini digelar oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Jokowi mengatakan, sebagai ujung tombak pelayanan investasi, kepala daerah serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) diminta untuk terus berupaya mencapai target realisasi investasi yang optimal. Salah satu caranya lewat kemudahan perizinan di masing-masing daerah.

Baca juga: Kementerian Investasi Bantu Pelaku UMKM di Jakarta Utara Peroleh NIB

"Terlebih, Kementerian Investasi/BKPM telah menetapkan target realisasi investasi sebesar Rp 1.650 triliun pada 2024," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, tema Rakornas Investasi 2023 berfokus pada transformasi ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam guna memastikan aspek keberlanjutan dan kemitraan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk investasi yang berkeadilan.

Bahlil berharap, rakornas tersebut mampu menghasilkan rumusan kebijakan investasi yang dapat mendorong tercapainya realisasi investasi yang berkualitas.

"Key performance indicator (KPI) tentang kolaborasi dengan pengusaha daerah dan UMKM sudah kami terapkan sejak 2021. Namun, pelaksanaannya memang belum maksimal," ujar Bahlil.

Baca juga: Kementerian Investasi Sebut Indonesia Bisa Jadi Pusat Bursa Karbon

Bahlil mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, pemerintah akan mendorong hilirisasi pada 2025. Karenanya, gubernur, bupati, wali kota, hingga Kepala DPMPTSP bisa menjaga hilirisasi investasi daerah.

"Kepentingan negara harus terus berjalan guna menjaga kedaulatan bangsa," ujarnya.

Untuk diketahui, Rakornas Investasi 2023 berlangsung sejak 5 Desember 2023 dan diikuti oleh 1.000 peserta yang terdiri dari gubernur, bupati, wali kota, hingga Kepala DPMPTSP provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Hadir pula administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), badan pengusaha Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Besar (KPBPB), dan perwakilan kementerian/lembaga.

Rakornas Investasi 2023 digelar untuk mengevaluasi program investasi pada 2023, sekaligus menyusun program investasi untuk 2024.

Rangkaian pada acara puncak kegiatan ini diisi dengan sesi diskusi panel bersama empat narasumber, yakni Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Baca juga: Kementerian Investasi/BKPM Gelar Webinar, Bahas Permasalahan Investasi di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com