Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Gagasan Capres soal Layanan Publik: Ganjar Pamerkan “Lapor Gub”, Anies Ungkit “Jaki”

Kompas.com - 15/12/2023, 13:19 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Debat perdana Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023) malam, turut membahas program strategis tiga calon presiden (capres) untuk meningkatkan sektor pelayanan publik.

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengatakan, dirinya punya pengalaman lebih dari 10 tahun menangani ini. Sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode, 2013-2018 dan 2018-2023, ia mengaku selalu melibatkan kelompok rentan dalam merumuskan kebijakan publik.

“Mengajak mereka berpartisipasi sejak awal. Satu, menghadirkan dalam setiap musrenbang (musyawarah rencana pembangunan). Kelompok perempuan, penyandang disabilitas, anak-anak, kelompok rentan yang lain, termasuk orang tua,” katanya.

Menurut Ganjar, pelibatan kelompok rentan penting supaya warga peduli terhadap pembangunan yang akan dikerjakan pemerintah.

Diharapkan pula tercapai kesetaraan antara pemerintah dan warga dalam proses perencanaan, sehingga pembangunan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

“Sehingga, fisiknya kalau membangun, mereka paham mana yang akan menggunakan, sehingga tidak ada lagi protes pada soal itu,” ucap Ganjar.

Baca juga: Debat Panas Anies, Prabowo, dan Ganjar soal Parpol: Singgung Oposisi hingga Indeks Demokrasi

Bersamaan dengan itu, kata Ganjar, dalam pelaksanaan pembangunan, publik harus mengawasi pemerintah.

Selama memimpin pemerintahan Jawa Tengah, Ganjar menyebut, upaya pengawasan ini diwujudkan melalui pembuatan portal dan aplikasi laporan pengaduan bernama Lapor Gub. Melalui Lapor Gub, warga Jateng dapat menyampaikan komplain, kritik, dan masukan untuk pemerintah.

“Kami membuat Lapor Gub sebagai satu ruang komplain publik yang pemerintah enggak boleh baperan, pemerintah harus menerima seluruh masukan dan kritikan,” kata Ganjar.

Jika terpilih sebagai Presiden RI selanjutnya, Ganjar berjanji untuk membuat aplikasi atau portal aduan semacam ini sebagai sarana pengawasan pemerintah oleh masyarakat.

“Sehingga ketika itu tidak berjalan, pemerintah tertinggilah yang harus kemudian mengambil alih itu. Sehingga pelayanan akan bisa jauh lebih baik, sehingga kelompok-kelompok ini harus mendapatkan afirmasi,” tuturnya.

Baca juga: Adu Gagasan Capres soal Konflik Papua: Prabowo Ingin Perkuat Aparat, Ganjar-Anies Tawarkan Pendekatan Dialog

Sejalan dengan Ganjar, capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mengatakan, pelayanan publik harus memprioritaskan kompok rentan, yakni penyandang disabilitas, perempuan terutama ibu hamil, anak-anak, dan lanjut usia (lansia). Menurutnya, pelayanan publik mesti transparan dan terukur.

“Layanan pemerintah itu tidak ada yang baru, semua yang dilayani pemerintah itu hal yang berulang. Jadi, kalau disebut masalah, itu pasti pernah terjadi sebelumnya, pasti berulang,” kata Anies.

Anies lantas memamerkan Jaki, aplikasi dan portal pengaduan yang dibuat pemerintah provinsi DKI Jakarta pada masa kepemimpinannya, 2017-2022.

“Jaki adalah sebuah superapps yang membuat setiap pelayanan ada ukurannya,” ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Nasional
Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Nasional
Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Nasional
Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Nasional
Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Nasional
Tuding PDI-P Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Projo: Taktik Belah Bambu

Tuding PDI-P Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Projo: Taktik Belah Bambu

Nasional
Projo Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi soal Langkah Politik Kaesang di Pilkada

Projo Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi soal Langkah Politik Kaesang di Pilkada

Nasional
Ada 'Backlog' Pemilikan Rumah, Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pegawai Swasta Ikut Tapera

Ada "Backlog" Pemilikan Rumah, Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pegawai Swasta Ikut Tapera

Nasional
Jaga Keanekaragaman Hayati, Pertamina Ajak Delegasi ASCOPE ke Konservasi Penyu untuk Lepas Tukik

Jaga Keanekaragaman Hayati, Pertamina Ajak Delegasi ASCOPE ke Konservasi Penyu untuk Lepas Tukik

Nasional
Projo Mengaku Belum Komunikasi dengan Kaesang Soal Pilkada

Projo Mengaku Belum Komunikasi dengan Kaesang Soal Pilkada

Nasional
Ridwan Kamil Klaim Pasti Maju Pilkada, Kepastiannya Juli

Ridwan Kamil Klaim Pasti Maju Pilkada, Kepastiannya Juli

Nasional
KPK Sita Innova Venturer Milik Anak SYL Terkait Kasus TPPU

KPK Sita Innova Venturer Milik Anak SYL Terkait Kasus TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com