Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Nusron Wahid Diberhentikan dari Ketua PBNU | PDI-P soal Elektabilitas Gibran Unggul

Kompas.com - 14/12/2023, 05:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang Nusron Wahid yang diberhentikan dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Selasa (13/12/2023).

Kemudian, tulisan soal pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan mengenai elektabilitas Gibran Rakabuming Raka yang teratas menurut survei juga menarik minat pembaca.

Selain itu, artikel mengenai survei Litbang “Kompas” yang memperlihatkan elektabilitas PKB, Nasdem, PKS, dan Demokrat mengalami penurunan juga menjadi terpopuler.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Nusron Wahid Diberhentikan dari Ketua PBNU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pergantian kepengurusan antar waktu masa khidmah 2022-2027. Salah satu Ketua PBNU yang diberhentikan adalah Nusron Wahid.

Adapun pergantian kepengurusan tersebut telah disahkan dengan terbitnya Surat Keputusan PBNU Nomor 01.c/A.II.04/11/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027. Surat ini dikeluarkan PBNU pada Rabu (15/11/2023).

Melalui situs resminya, Selasa (12/12/2023), PBNU memberhentikan dengan hormat KH Muhammad Syakrim dan KH Muhammad Hatim Salman dari Mustasyar PBNU sisa masa khidmah 2022-2027.

"PBNU juga memberhentikan dengan hormat KH Subhan Makmun dari Rais PBNU masa khidmat 2022-2027, lalu H Nusron Wahid dan H Nasyirul Falah Amru dari Ketua PBNU sisa masa khidmat 2022-2027," tulis surat tersebut.

Baca selengkapnya: Nusron Wahid Diberhentikan dari Ketua PBNU

2. Kata Hasto soal Popularitas dan Elektabilitas Gibran Teratas di Survei Litbang "Kompas"

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto berpandangan bahwa popularitas calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang melesat di survei Litbang Kompas terkini bisa dipahami oleh masyarakat.

Menurutnya, masyarakat paham popularitas itu terjadi usai proses di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Hukum dicoba dimanipulasi, sehingga meningkat elektoral itu harus bermakna positif, jangan meningkat elektoral punya makna negatif," kata Hasto ditemui di Tangerang Selatan, Banten, Senin (11/12/2023) malam.

Hal itu disampaikan Hasto usai ditanya soal hasil jajak pendapat Litbang Kompas terkait melesatnya popularitas Gibran dibandingkan dua cawapres lain, yaitu Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

Baca selengkapnya: Kata Hasto soal Popularitas dan Elektabilitas Gibran Teratas di Survei Litbang Kompas

3. Survei Litbang “Kompas”: Elektabilitas PKB, Nasdem, PKS, Demokrat Alami Penurunan

Survei Litbang Kompas Desember 2023 menunjukkan elektabilitas sejumlah partai politik (parpol) mengalami penurunan jika dibandingkan survei serupa 4 bulan lalu atau Agustus 2023.

Dikutip dari Harian Kompas yang terbit Selasa (12/12/2023), meski mengalami penurunan yang tak signifikan, elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di urutan keempat dengan raihan 7,4 persen.

Sementara, pada survei Agustus 2023, parpol yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar itu memperoleh elektabilitas 7,6 persen.

Partai Nasdem juga mengalami penurunan. Pada Agustus partai yang didirikan Surya Paloh itu mencatatkan elektabilitas 5,9 persen.

Baca selengkapnya: Survei Litbang “Kompas”: Elektabilitas PKB, Nasdem, PKS, Demokrat Alami Penurunan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Nasional
Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Nasional
Stafsus Klaim Jokowi Tak 'Cawe-cawe' di Pilkada Manapun

Stafsus Klaim Jokowi Tak "Cawe-cawe" di Pilkada Manapun

Nasional
Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Nasional
Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Nasional
Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Nasional
Komisi I Desak Pemerintah Buat Satgas dan Crisis Center Tangani PDN

Komisi I Desak Pemerintah Buat Satgas dan Crisis Center Tangani PDN

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden, yang Ketum Kan Saya!

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden, yang Ketum Kan Saya!

Nasional
PDN Diretas, Pengelola sampai Pejabat Dinilai Patut Ditindak Tegas

PDN Diretas, Pengelola sampai Pejabat Dinilai Patut Ditindak Tegas

Nasional
[POPULER NASIONAL] Tanggapan Parpol Atas Manuver PKS Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta | Pemerintah Pasrah Data PDN Tak Bisa Dipulihkan

[POPULER NASIONAL] Tanggapan Parpol Atas Manuver PKS Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta | Pemerintah Pasrah Data PDN Tak Bisa Dipulihkan

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Nasional
Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com