Kemudian berlanjut pada Pilpres 2009, 2014 dan 2019, dengan format yang terus disempurnakan.
Debat pada 2019 boleh dikata sudah mendekati format debat ala Amerika (AS) yang kerap jadi rujukan demokrasi kita.
Mengenai debat pilpres, mungkin kita sejenak dapat menoleh ke AS, negara dengan tradisi debat capres maupun cawapres yang sudah berlangsung lama. Kita bisa belajar bagaimana dampak dan pengaruh debat bagi kemenangan pilpres di negara itu.
Di AS, debat pilpres kerap berdampak bagi terjadinya migrasi pemilih, dan juga terhadap mereka yang belum menentukan pilihan. Apalagi di era setelah ada televisi, menyusul keberadaan radio dalam menyiarkan debat pilpres pada khalayak.
Salah satu contoh debat capres di AS yang memengaruhi hasil pemilihan adalah debat antara John F. Kennedy dan Richard Nixon pada 1960.
Debat ini memperlihatkan pentingnya penampilan di televisi dalam politik, karena Kennedy tampil lebih percaya diri dan menarik perhatian pemirsa.
Sementara rivalnya, Nixon terlihat kurang sehat dan tampil tak meyakinkan. Penampilan dalam debat ini diyakini berkontribusi pada kemenangan tipis Kennedy dalam pemilihan presiden tahun itu.
Begitupula debat antara capres Ronald Reagan dan Jimmy Carter pada 1980. Reagan berhasil menonjolkan dirinya sebagai calon yang optimistis dan kuat dalam menangani persoalan ekonomi.
Sedangkan Carter dihadapkan pada tanggung jawab ekonomi yang sulit. Debat ini dianggap memainkan peran dalam kemenangan Reagan dan mengubah secara cepat dinamika politik AS pada saat itu.
Di AS, peran debat pilpres jadi signifikan juga karena terdapat "swing states" atau negara bagian yang hasilnya tidak pasti pada setiap pemilihan. Sehingga undecided voters di swing states memiliki pengaruh besar atau menentukan hasil akhir pilpres.
Contohnya dalam Pilpres AS 2016, peran undecided voters, terutama di beberapa swing states kunci menjadi salah satu atau faktor penting kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton.
Itu adalah pengalaman di AS. Bagaimana dengan kita di Indonesia pada edisi edisi Pilpres 2024 ini, apakah debat capres maupun cawapres akan turut menjadi faktor penentu kemenangan?
Perlu dilihat lebih jauh, lewat hasil jajak pendapat terbaru, maupun bila ada dalam pertanyaan ketika ada yang melakukan exit poll.
Apalagi masih tersisa dua debat capres dan dua debat cawapres, serta potensi kejutan politik yang bakal mengiringi jalan debat nanti.
Apalagi debat yang diikuti cawapres pada 22 Desember 2023, adalah debat yang paling ditunggu-tunggu, sekalipun bukan debat dengan ‘format khusus’ cawapres sebagaimana Pilpres 2019.