Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Anies soal Kasus Kanjuruhan dan Kilometer 50, Ganjar: Pemerintah Musti Berani...

Kompas.com - 12/12/2023, 22:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyatakan komitmennya untuk mewujudkan pemerintah yang tidak berlarut-larut menyelesaikan persoalan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu.

Hal itu disampaikan Ganjar untuk menjawab pertanyaan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dalam debat capres pertama, Selasa (12/12/2023) malam.

Anies diketahui bertanya kepada Ganjar soal dua peristiwa, yakni tragedi Kanjuruhan dan kilometer 50.

Ganjar mulanya sepakat bahwa dua peristiwa yang disebut Anies begitu mendapatkan sorotan masyarakat.

Baca juga: Ingatkan Semua Capres, Ganjar: Kalau Perbuatan Tak Sama, Kita yang Dihukum Rakyat

"Ketika kita bisa bereskan semuanya, kita akan naik dalam satu tahap," kata Ganjar.

Mantan Gubenur Jawa Tengah ini kemudian meyakini bahwa pemerintah sejatinya bisa menyelesaikan persoalan tersebut jika memang berani berkomitmen menuntaskannya.

"Jawabannya bisa. Jadi dalam pemerintahan ini musti berani untuk tidak lagi menyandera persoalan masa lalu sehingga berlarut-larut. Sehingga, apa yang terjadi, ketika muncul terus menerus akan menjadi sensi, sensi terus, karena tidak pernah ada keputusan," ujar Ganjar.

Ia lantas menegaskan, cara menyelesaikan persoalan dengan berlarut-larut harus dihentikan sekarang juga.

Baca juga: Ditanya Ganjar soal HAM, Prabowo: Jangan Dipolitisasi

Menurutnya, harus ada ketegasan lewat revisi Undang-Undang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (UU KKR).

"Mari kita hadirkan kembali UU KKR agar seluruh masalah pelanggaran HAM itu bisa kita selesaikan sehingga bangsa ini maju dan tidak berpikir mundur karena persoalan yang sepertinya tidak pernah dituntaskan. Kita harus tuntaskan itu," kata Ganjar.

Diketahui, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mengakui 12 peristiwa pelanggaran HAM berat masa lalu.

Bahkan, saat ini upaya penyelesaian secara nonyudisial sedang ditempuh oleh pemerintah.

Baca juga: Saat Ganjar Anggap Prabowo dan Anies Tengah Buka Kartu dan Tagih Janji Masing-masing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com