Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAU Ungkap Rencana Pengadaan 25 Radar Baru

Kompas.com - 04/12/2023, 23:21 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengungkapkan, TNI AU merencanakan pengadaan 25 radar baru untuk ditempatkan di sejumlah titik.

Radar-radar itu, akan memperkuat ketahanan wilayah udara di Indonesia.

"Ke depan ada rencana pengadaan sebanyak 13, ditambah 12, jadi 25 radar baru," ucap Fadjar dalam saat berbicara bersama para pemimpin redaksi di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/12/2023), dikutip dari Antara.

Baca juga: Serahkan 8 Helikopter ke TNI AU, Prabowo: Kita Ingin Angkatan Udara yang Lebih Tangguh Lagi

Fadjar menuturkan, jumlah radar yang ada saat ini belum mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Nantinya, sejumlah radar yang didatangkan akan menggantikan yang sudah tak berfungsi maksimal. Sebagian lagi akan ditempatkan di titik baru.

Baca juga: KSAU Pimpin Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI AU, dari Irjenau hingga Kadisminpersau

Fadjar menuturkan, radar-radar itu akan didatangkan dari Eropa Barat.

"Meskipun dari 25 radar dirasa masih kurang. Akan tetapi kita prioritaskan wilayah-wilayah yang perlu diberi dan diperkuat lingkungan udaranya," ujarnya.

Meunrut KSAU, prioritas utama penempatan radar adalah wilayah-wilayah yang sering terjadi pelanggaran udara dan yang dilewati lalu lintas udara.

Fadjar mengatakan, keberadaan radar sangat penting bagi pertahanan udara. Ia mencontohkan, Ukraina yang masih bisa bertahan dari gempuran militer Rusia, salah satunya karena negara tersebut memiliki radar dengan jumlah relatif banyak dibanding luas wilayah. 

Baca juga: Janji Carikan Alutsista Terbaik untuk TNI AU, Prabowo: Bukan Mau Gagah-gagahan

"Sebagai contoh, Ukraina bertahan dari serangan Rusia karena negara sebesar itu punya radarnya 200. Dan mereka memang punya memiliki sistem pertahanan udara yang cukup kuat buktinya sampai sekarang masih cukup kuat," katanya.

Lebih lanjut, Fadjar mengatakan akan terus mengajukan pengadaan radar agar wilayah udara di Indonesia memiliki pengamanan yang kuat.

"Ke depan akan diajukan beberapa radar-radar lain untuk redundant-nya untuk membackup yang akan tergelar nanti semua," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com