Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Coba Cari, Apakah Ada Menteri Sebelumnya Terus Terang Ngomong Pemerintahan Ini Banyak Korupsinya?

Kompas.com - 29/11/2023, 13:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan, tidak ada menteri selain dirinya yang berani mengungkapkan bahwa masih banyak korupsi di tubuh pemerintah.

"Coba Saudara cari menteri-menteri sebelumnya, apakah ngomong kayak saya terus terang bahwa di pemerintahan ini banyak korupsinya. Enggak ada, semuanya ditutup-tutupi," kata Mahfud saat mengisi seminar kebangsaan di Kampus Universitas Buddhi Dharma, Tangerang, Rabu (29/11/2023).

Mahfud mengaku sering bicara soal buruknya penegakan hukum dan korupsi di Indonesia guna menunjukkan bahwa ia tidak diam-diam saja.

Baca juga: Mahfud Prihatin Data Pemilih Pemilu 2024 Diretas

Ia pun mengeklaim tidak hanya berbicara tetapi juga bekerja untuk menegakkan hukum dengan mengoordinasikan aparat penegak hukum yang ada di bawahnya.

"Apakah ada seorang Menko Polhukam sejak dulu menyelesaikan kasus konkret, engak ada. Saya enggak main-main, atasannya enggak bertindak, saya bertindak," ujar Mahfud.

Ia mencontohkan saat menginstruksikan polisi untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang akhirnya mendapatkan fakta bahwa Ferdy Sambo adalah otak di balik peristiwa itu.


Selain itu, ia mengaku menginstruksikan agar kasus pencucian uang Rp 349 triliun, korupsi di Jiwasraya, Asabri, dan Garuda Indonesia diusut tuntas.

"Kasus Asabri, seorang bintang tiga telepon saya, 'Pokoknya enggak takut, Menko Polhukam sekalipun kalau coba-coba mencemarkan nama baik Asabri, saya bawa ke pengadilan'," kata Mahfud menirukan ucapan orang itu.

"Saya bilang orang ini berani melawan Menko Polhukam. Menko Polhukam itu bukan tentara, bukan bintang 4 juga, tapi bintang 9, karena orang NU itu bintang 9. Bawa ke pengadilan, sekarang dia masuk penjara, terbukti bahwa dia korupsi," kata Mahfud.

Baca juga: Isi Seminar Kebangsaan, Mahfud: Enggak Usah Kampanye, Sudah Tahulah Mau Pilih Siapa

Mahfud pun menegaskan bahwa ia sering berceloteh tentang penegakan hukum bukan untuk berkampanye sebagai calon wakil presiden.

Menurut dia, pejabat negara memang harus mengakui ada masalah dalam penegakan hukum agar bisa menyelesaikan persoalan itu.

"Kalau mau dibereskan, ini harus dikatakan oleh pemeritah sendiri, enggak bisa disembunyikan," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com