Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Sebut Pemerintah Banyak Rapat Ketimbang Kerja Terkait Kemiskinan

Kompas.com - 28/11/2023, 15:41 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengatakan, pemerintah terlalu banyak rapat ketimbang bekerja untuk membenahi kemiskinan.

Ia mengatakan, ada banyak dana yang bisa digunakan untuk memberantas kemiskinan dan membenahi kesehatan ibu dan anak.

“Negeri ini kaya untuk penanganan stunting besar, untuk menangani kemiskinan besar. Tapi kebanyakan rapatnya ketimbang penanganannya,” ujar Muhaimin saat kampanye di Gor Wringin Rejo, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Muhaimin Sebut Ibunya Khawatir Persaingan Pilpres 2024, Singgung Langkah Politik Khofifah

Ia lantas menyinggung polemik yang sempat terjadi di awal Januari lalu.

Saat itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Azwar Anas, sempat mengatakan dana kemiskinan Rp 500 triliun banyak digunakan untuk rapat.

Baca juga: Muhaimin Minta Restu Ibunya Sebelum Kampanye

Belakangan, Azwar mengklarifikasi tak semua dana dipakai untuk rapat namun banyak dana yang belum terserap sesuai kebutuhannya.

“Biaya rapatnya itu, ini yang ngomong menteri, bukan saya. Biaya rapat untuk kemiskinan, rapat saja lho, itu Rp 500 triliun, eh Rp 500 miliar, lah kok rapat saja mahal-mahal,” tutur Muhaimin.

Baca juga: Muhaimin Ungkap Syarat Jadi Cawapres Anies, jika Menang Harus Dilibatkan Putuskan Apa Pun

Di depan Jaringan Perempuan Nahdliyin di Mojokerto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berjanji jika terpilih, bakal menyalurkan dana kemiskinan secara efektif.

Terutama, disalurkan paling banyak untuk ibu hamil.

“Insya Allah Amin (Anies-Muhaimin) menang, rapat dibatasi. Anggaran harus langsung digunakan untuk ibu-ibu yang sedang menjadi tanggung jawab negara menyiapkan kehamilan dan menyiapkan kelahiran,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com