MOJOKERTO, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengatakan, pemerintah terlalu banyak rapat ketimbang bekerja untuk membenahi kemiskinan.
Ia mengatakan, ada banyak dana yang bisa digunakan untuk memberantas kemiskinan dan membenahi kesehatan ibu dan anak.
“Negeri ini kaya untuk penanganan stunting besar, untuk menangani kemiskinan besar. Tapi kebanyakan rapatnya ketimbang penanganannya,” ujar Muhaimin saat kampanye di Gor Wringin Rejo, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (28/11/2023).
Baca juga: Muhaimin Sebut Ibunya Khawatir Persaingan Pilpres 2024, Singgung Langkah Politik Khofifah
Ia lantas menyinggung polemik yang sempat terjadi di awal Januari lalu.
Saat itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Azwar Anas, sempat mengatakan dana kemiskinan Rp 500 triliun banyak digunakan untuk rapat.
Baca juga: Muhaimin Minta Restu Ibunya Sebelum Kampanye
Belakangan, Azwar mengklarifikasi tak semua dana dipakai untuk rapat namun banyak dana yang belum terserap sesuai kebutuhannya.
“Biaya rapatnya itu, ini yang ngomong menteri, bukan saya. Biaya rapat untuk kemiskinan, rapat saja lho, itu Rp 500 triliun, eh Rp 500 miliar, lah kok rapat saja mahal-mahal,” tutur Muhaimin.
Baca juga: Muhaimin Ungkap Syarat Jadi Cawapres Anies, jika Menang Harus Dilibatkan Putuskan Apa Pun
Di depan Jaringan Perempuan Nahdliyin di Mojokerto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berjanji jika terpilih, bakal menyalurkan dana kemiskinan secara efektif.
Terutama, disalurkan paling banyak untuk ibu hamil.
“Insya Allah Amin (Anies-Muhaimin) menang, rapat dibatasi. Anggaran harus langsung digunakan untuk ibu-ibu yang sedang menjadi tanggung jawab negara menyiapkan kehamilan dan menyiapkan kelahiran,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.