Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye di Sabang, Mahfud Kenang Kepahlawanan Masyarakat Aceh Lawan Penjajah

Kompas.com - 28/11/2023, 13:38 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengungkit kisah kepahlawanan masyarakat Aceh saat berkampanye di Sabang, Aceh, Selasa (28/11/2023).

Saat berpidato di hadapan masyarakat, Mahfud menyatakan bahwa Aceh adalah daerah yang dikenal dengan kepahlawanan karena rakyatnya berani melawan para penjajah.

"Aceh selain tempat pelabuhan, juga dikenal sebagai tempat kepahlawanan, ketika berani melawan penjajah melaui perang yan tidak berkesudahan sejak tahun 1873," kata Mahfud, Selasa, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Mahfud menuturkan, kepahlawanan itu juga tercermin ketika rakyat Aceh membunuh jenderal Belanda bernama Johan Harmen Rudolf Kohler yang hendak merebut Masjid Baiturrahman.

Baca juga: Ketua TPN Minta Kampanye Ganjar-Mahfud Dipenuhi Lautan Manusia

Bahkan, kata Mahfud, masih ada gerakan rakyat Aceh untuk terus melawan penjajah meski sosok seperti Teuku Umar dan Cut Nyak Dien sudah tidak bisa lagi memimpin perang.

"Kemudian pada tahun 1930, orang aceh di kalangan rakyat muncul lagu-lagu nasionalisme yang sama isinya dengan Indonesia Raya tapi dilafalkan dalam Bahasa Arab," ujar dia.

Menurut Mahfud, masayarakat Aceh juga turut memerdekakan Indonesia karena ada sejumlah tokoh pendiri bangsa yang berasal dari Aceh, seperti Achmad Soebardjo, Tengku Mohammad Hasan, dan B.M. Diah.

Ia juga menyebutkan bahwa masyarakat Aceh adalah donatur terbesar bagi Indonesia ketika negara ini baru merdeka dan masih bertatih-tatih untuk mempertahankan kemerdekaan.

Baca juga: Serukan Menangkan Ganjar-Mahfud Satu Putaran, Megawati: Mana Ada Banteng Keok

"Rakyat Aceh pula yang kemudian menyumbang pesawat pertama yang pernah dimiliki oleh Indonesia yang disebut pesawat Seualwah," kata Mahfud.

"Seulawah itu diidentikan atau diambil kata selawat, suatu doa yang mengandung perjuangan yang dahsyat utk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia," imbuh dia.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini berharap, Aceh akan tetap menjadi bagian dari Republik Indonesia.

Ia pun mengajak semua pihak untuk membangun Aceh sesuai dengan jati diri masyarakat Aceh yang sangat agamis.

"Mari sekarang kita bangun Aceh sesuai dengan jati dirinya yang sangat agamis dan agama Islam yang dikembangkan di Aceh adalah agama yang penuh kedamaian, cinta kemanusiaan, penuh persaudaraan," kata Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com