JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai, DKI Jakarta masih layak menjadi ibu kota negara Indonesia.
Hal ini disampaikan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam acara "Kick Off Kampanye Nasional PKS: Road to Final 2024" di Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/2023).
"PKS memandang bahwa Jakarta tetap layak sebagai Ibu Kota Negara," kata Syaikhu.
Syaikhu menilai, Jakarta masih layak menyandang status sebagai ibu kota dari Indonesia dengan berbagai pertimbangan.
Salah satunya terkait dengan sejarah.
"Bahwa DKI Jakarta tempat di mana Ir Soekarno mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta, Sumpah Pemuda dan peristiwa bersejarah lainnya dilahirkan di Jakarta," kata dia.
Baca juga: Tim Fanta Prabowo-Gibran Sebut Janji PKS Tak Pindah IKN Pemikiran Mundur
Syaikhu berpandangan, aspek sejarah harus menjadi pertimbangan yang penting sebelum memindahkan Ibu Kota.
Menurut daa, nilai-nilai historis bangsa tersebut tidak mungkin diabaikan.
Alasan kedua, lanjut Syaikhu, yakni terkait dengan pembangunan.
PKS pun memahami pembangunan harus mampu menghadirkan keadilan dan pemerataan di seluruh Indonesia.
Akan setapi, memindahkan ibu kota untuk melakukan pemerataan pembangunan dinilai tidak tepat.
"Pemerataan pembangunan bukan dilakukan dengan memindahkan ibu kota, tetapi dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru berdasarkan keunggulan daya saing masing-masing wilayah," kata Syaikhu.
Baca juga: PKS Harap Parpol Koalisi Anies-Cak Imin Ikut Tolak IKN Nusantara
Alasan terakhir yakni terkait keberlanjutan. Syaikhu berpandangan, pembangunan yang dijalankan harus memiliki dimensi antargenerasi.
Hal ini penting demi keberlanjutan melestarikan lingkungan hidup dan merawat ekologi.
"Pulau Kalimantan bukan sekadar paru-paru Indonesia, tapi juga paru-paru dunia," kata Syaikhu.