Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma, Wakasau Langsung Matikan TV Saat Ada Berita Jatuhnya Pesawat Super Tucano

Kompas.com - 23/11/2023, 20:49 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsekal Madya A Gustaf Brugman mengaku trauma dengan peristiwa jatuhnya pesawat EMB-314 Super Tucano di lereng Gunung Bromo, daerah Keduwung, Puspo, Pasuruan.

Ia bahkan enggan mendengar atau melihat pemberitaan mengenai jatuhnya pesawat Super Tucano.

Gustaf tak kuat memikirkan nasib para istri perwira TNI yang ditinggal pergi sang suami untuk selama-lamanya.

“Jadi saya juga ‘mak tratap’ tadi melihat Dukcapil menyerahkan data para janda yang ditinggalkan oleh mereka-mereka,” tutur Gustaf dalam sambutannya pada apel komandan satuan (dansat) TNI AU 2023 di Gedung Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/11/2023).

“Makanya kalau ada berita tentang Super Tucano itu langsung saya matikan, mohon maaf. Saya masih trauma dengan melihat mereka-mereka tadi,” tambahnya.

Baca juga: Investigasi Jatuhnya Pesawat TNI AU di Pasuruan, Data Penerbangan Dikirim ke Produsen di Brasil

Warga berada di dekat bangkai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU milik Skadron Udara 21 Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang mengalami kecelakaan di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis 16 November 2023 yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Umarul Faruq Warga berada di dekat bangkai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU milik Skadron Udara 21 Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang mengalami kecelakaan di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis 16 November 2023 yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia.

Wakasau pun berpesan kepada prajurit TNI yang hadir dalam apel itu agar mengambil pelajaran dari peristiwa jatuhnya dua pesawat TNI AU ini.

“Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita, bahwa tugas kita di udara akan selalu berhadapan dengan risiko yang tidak ringan, dan harus kita antisipasi dengan sebaik mungkin,” kata Gustaf.

Diketahui, dua pesawat tempur ringan milik TNI AU EMB-314 Super Tucano mengalami kecelakaan saat latihan terbang formasi dan jatuh di lereng Gunung Bromo, daerah Keduwung, Puspo, Pasuruan, pada Kamis (16/11/2023).

Dua pesawat tersebut berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang dan memiliki nomor ekor TT-3103 dan TT-3111.

Baca juga: Soal Kecelakaan 2 Pesawat TNI AU, Panglima: Kami Sedang Evaluasi

Pesawat nomor ekor TT-3111 ditumpangi Kolonel (Anumerta) Sandhra Gunawan sebagai pilot atau frontseater dan Marsma (Anumerta) Widiono di kursi belakang atau backseater.

Sementara itu, pesawat kedua dengan tail number TT-3103 dengan pilot Letkol (Anumerta) Yuda A Seta di kursi depan dan Marsma (Anumerta) Subhan di kursi belakang.

Keempatnya gugur dan telah dilepas melalui penghormatan secara militer dari hanggar Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Jumat (17/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com