JAKARTA, KOMPAS.com - Para menteri pertahanan negara-negara anggota ASEAN mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd James Austin III di sela-sela acara “The 17th ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) atau The 17th ADMM” di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sebagai tuan rumah, lansung menyambut kedatangan Austin, Rabu siang. Setelah itu, pertemuan digelar tertutup.
Prabowo menyebutkan, pertemuan kali ini sebagai salah satu bentuk komitmen kemitraan strategis yang telah terjalin antara negara-negara ASEAN dengan AS.
“Kemitraan yang dibangun dengan kepercayaan, nilai-nilai bersama, dan komitmen terhadap perdamaian, keamanan, serta kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik," kata Prabowo dalam keterangan pers-nya, Kamis (16/11/2023).
Baca juga: Deklarasi Bersama Menhan se-ASEAN dan Negara Mitra Singgung Isu Laut China Selatan
Prabowo mengatakan bahwa setiap negara memiliki kewajiban memastikan terciptanya stabilitas keamanan di kawasan serta menghormati kepentingan nasional masing-masing.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan bahwa ancaman ke depan begitu beragam dan kompleks. Mulai dari ancaman tradisional sampai ancaman non-tradisional, seperti ancaman siber, kejahatan transnasional, serta krisis kemanusiaan.
Oleh karena itu, Prabowo mengatakan bahwa ASEAN dan mitra dialognya, termasuk AS, harus terus bekerja sama dan mempromosikan terciptanya perdamaian dan keamanan di kawasan.
"Ini menjadi kesempatan untuk menjajaki potensi kerja sama di bidang lainnya, yang sekaligus bisa meningkatkan kapasitas negara-negara ASEAN dalam menghadapi ancaman yang berkembang di kawasan Indo-Pasifik," ujar Prabowo.
Baca juga: Di Hadapan Menhan Se-ASEAN, Prabowo: Tanpa Kawasan Stabil, Mustahil Tarik Investor
Adapun pertemuan para menteri pertahanan negara-negara anggota ASEAN dan negara mitra itu menghasilkan joint declaration atau deklarasi bersama. Terdapat 17 butir deklarasi bersama.
Para menteri pertahanan sepakat memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan antar-negara anggota ASEAN dan negara ADMM plus untuk merespons secara efektif tantangan keamanan kawasan.
Mereka juga sepakat tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip sentralitas dan persatuan ASEAN, serta pengambilan keputusan berbasis konsensus untuk pemeliharaan perdamaian, kemakmuran, dan keamanan.
Kemudian, memperkuat kerja sama pertahanan dalam membangun ketahanan kawasan pasca-pandemi Covid-19.
Baca juga: Menhan Prabowo Pimpin Pertemuan Ke-17 Para Menhan Negara-negara ASEAN
“Serta mengeksplorasi kemungkinan untuk bekerja sama dengan negara-negara lain di bidang HADR (Humanitarian Assistence and Disaster Relief), pengobatan militer, energi, dan ketahanan pangan,” tulis pernyataan bersama itu.
Para menteri pertahanan juga sepakat mendukung koordinasi lintas pilar dan sektoral dengan mengeksplorasi segala kemungkinan pengembangan hubungan kerja sama di bawah tiga pilar utama ASEAN (politik-keamanan; ekonomi; dan sosial budaya).
Dalam deklarasi bersama itu, juga disinggung soal keamanan kawasan di Laut China Selatan.
“Menggarisbawahi pentingnya menjaga perdamaian kawasan, stabilitas, keselamatan, dan kebebasan navigasi di dalam dan di atas Laut China Selatan. Mengejar penyelesaian sengketa secara damai sesuai dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982,” tulis deklarasi bersama itu.
Para menhan juga harus mengendalikan diri dalam melakukan kegiatan yang akan memperumit atau meningkatkan perselisihan dan mempengaruhi perdamaian dan stabilitas.
Kesepakatan selanjutnya, “Menekankan kesimpulan awal dari code of conduct (COC) yang efektif dan substantif sesuai dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982, sembari menggarisbawahi implementasi efektif dari declaration of conduct (DOC) di Laut China Selatan secara keseluruhan, seperti kode pertemuan yang tidak direncanakan, pedoman pertemuan militer udara, pedoman interaksi maritim, insfrastruktur komunikasi”.
Para menhan juga mengakui implementasi konsesus lima poin sebagaimana yang disepakati di Phnom Penh, Kamboja, pada 11 November 2022 untuk memfasilitasi pemulihan perdamaian dan stabilitas serta transisi damai menuju keadaan normal di Myanmar.
Butir terakhir, para peserta sepakat menjadikan Laos sebagai keketuaan ASEAN 2024. Laos juga akan menjadi tuan rumah pertemuan menteri pertahanan negara-negara anggota ASEAN dan ADMM-Plus pada tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.