Di sisi lain, Wiranto juga berkarier di dunia politik. Ia terbilang telah bolak-balik di bursa pencalonan pemimpin negara ini.
Baca juga: Prabowo: Pak Try, Pak Wiranto, Pak SBY, dan Pak Agum-Lah yang Kawal Reformasi
Pada 2004, Wiranto maju sebagai calon presiden. Kemudian, pada Pemilu 2009, Wiranto mencalonkan diri sebagai cawapres. Namun, ia belum pernah memenangi pemilu.
Dalam kancah partai politik, Wiranto terbilang sudah merasakan asam garam. Puncak kariernya di dunia politik adalah saat dia menjadi pendiri dan Ketua Umum Partai Hanura.
Ketika terpilih sebagai Menko Polhukam pada tahun 2016, Wiranto mundur dari jabatannya sebagai Ketum Partai Hanura.
Sejak kecil, Habib Luthfi sudah menghabiskan waktunya untuk berguru kepada para ulama dari berbagai pondok pesantren.
Setelah mempelajari Islam dari para ulama di Indonesia, Habib Luthfi kemudian pergi ke Mekkah dan Madinah untuk melanjutkan pelajarannya.
Baca juga: Tim Kampanye Prabowo-Gibran Resmi Dibentuk, Habib Luthfi dan Kaesang Masuk Barisan
Habib Luthfi akhirnya mendapatkan ijazah untuk semua ilmu Islam tradisional termasuk hadist dan tasawuf.
Seiring waktu berjalan Habib Luthfi mulai dikenal sebagai seorang ulama karismatik.
Ia tercatat sudah mendirikan ribuan sekolah dan masjid di Indonesia dan memiliki jutaan pengikut.
Sebagai pendakwah, dia dikenal sebagai tokoh yang kerap mengangkat isu-isu nasionalisme dan persatuan dalam ceramahnya.
Ketokohannya itu ikut membawanya masuk ke dalam daftar 50 tokoh Muslim berpengaruh di dunia yang dirilis Pusat Studi Strategi Islam (The Royal Islamic Strategic Studies Centre) di Amman, Jordania.
Selain CEO PT Mustika Ratu, Putri juga merupakan Deputy Chairperson di Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Perempuan 60 tahun ini juga memimpin Yayasan Puteri Indonesia.
Baca juga: Khofifah Hadiri HUT Golkar, Airlangga Sebut Bertanggung Jawab Menangkan Prabowo-Gibran di Jatim
Putri meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di National University, Inglewood, California.
Putri bersama Wiranto dan Habib Luthfi dilantik menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.