JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Perkasa Roeslani berterima kasih atas masukan-masukan dari masyarakat terkait Prabowo-Gibran.
Ia merespons hasil survei Charta Politika yang menyebutkan hampir sebagian responden menilai Gibran tidak layak maju sebagai cawapres.
Mulanya, Rosan mengungkit bahwa semua masukan, baik yang menyenangkan maupun tidak, sama-sama baik.
"Ya kan semua, kita kan...Saya kembali ingatkan, kita ini pesannya Pak Prabowo, Mas Gibran selalu positif. Semua masukan baik, baik itu masukan yang menyenangkan, kurang menyenangkan, semua kita tampung," ujar Rosan di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Gibran Bikin Pemilih Anies Ragu Beralih ke Prabowo
Rosan menyampaikan, segala masukan yang ditampung ini membuat mereka terus memperbaiki diri.
Dengan demikian, Prabowo-Gibran akan terus menyempurnakan diri demi memperbaiki diri.
Untuk itu, Rosan berterima kasih atas segala masukan kepada mereka.
"Jadi itu semua inputan, masukan, kalau saya tidak ada yang tidak bagus, hanya beda saja penyampaiannya. Ada orang yang sampain-nya manis-manis, ada orang yang sampain-nya sambil marah-marah, ada orang yang sambil ngomel-ngomel," tutur dia.
"Tapi mungkin niat mereka semua baik. Jadi dari kami menerima semua masukan apa pun bentuknya dan kami berterima atas semua masukan itu semua," ujar Rosan.
Hasil survei Charta Politika pada 26-31 Oktober 2023 menunjukkan, hampir separuh responden atau 48,9 persen responden menganggap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak pantas untuk menjadi calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024.
"Kita tanyakan lebih lanjut kepantasan Gibran Rakabuming menjadi cawapres, 48,9 persen menyatakan tidak pantas, dan ada 38,2 persen yang menyatakan pantas," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Survei Charta Politika: Hampir Separuh Responden Anggap Gibran Tak Layak Jadi Cawapres
Yunarto menuturkan, dari mereka yang menganggap Gibran tak pantas jadi cawapres, mayoritas atau 55,4 persen di antaranya menilai Gibran masih terlalu muda dan belum terlalu punya pengalaman menjadi pejabat publik.
Gibran baru menjabat sebagai Wali Kota Solo selama kurang dari 3 tahun sebelum memutuskan maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Menurut Yunarto, hal itu berbeda dengan yang dialami oleh Presiden Joko Widodo, ayah Gibran.
Sebelum maju pada Pilpres 2014, Jokowi sudah punya pengalaman hampir dua periode memimpin Solo dan pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta.