KILAS

BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Gus Halim Sebut Sumpah Pemuda Jadi Pengingat untuk Lestarikan Capaian Pendahulu

Kompas.com - 30/10/2023, 15:13 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Desa. Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, peringatan Hari Sumpah Pemuda yang digelar setiap tahun menjadi bagian penting dari ikhtiar melestarikan sesuatu yang sudah dihasilkan.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda juga menjadi pengingat dan legasi yang monumental karena masyarakat sekarang tidak mengerti kondisi yang terjadi dan dirasakan pada masa tersebut.

"Oleh karena itu, tugas dan kewajiban kita adalah menjaga Indonesia tetap memiliki pola pikir yang bagus, berikhtiar untuk melakukan inovasi terbaik dengan senantiasa mempertahankan hasil kerja baik yang sudah dicapai oleh para pendahulu kita," ujarnya.

Menteri yang akrab disapa Gus Halim tersebut mengungkapkan itu dalam Peringatan Sumpah Pemuda ke-95 di Lapangan Utama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa) PDTT, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Gus Halim menyatakan, Kongres Pemuda Kedua pada 28 Oktober 1928 telah melahirkan tonggak solidaritas baru yang disebut sebagai nation atau kebangsaan, yaitu Indonesia.

Baca juga: Gus Halim Sebut Program Dana Desa Wujud Nyata Pembangunan dari Pinggiran

"Saat itu, kami berani menyatakan bersatu untuk Indonesia pada 1928, saat Indonesia sendiri belum ada, belum merdeka," katanya dalam siaran pers.

Profesor Kehormatan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut menilai, kesepakatan untuk bersatu itu merupakan hasil kristalisasi pemikiran, kesatuan tindakan, dan keberanian para pemuda yang luar biasa.

Sebab, Indonesia saat itu dalam kondisi masih terjajah. Kondisi rakyat juga masih tercerai-berai dan menonjolkan bahasa daerah masing-masing.

Namun, kata Gus Halim, para pemuda akhirnya bersumpah untuk bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu, Indonesia.

"Kini kita memiliki wilayah negara Indonesia, bangsa yang sudah merdeka dan menjunjung bahasa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," katanya. 

Baca juga: Gus Halim: Pemahaman Warga Tentang Dana Desa Kunci untuk Bantu Pembangunan

Mantan Ketua DPRD Jawa Timur itu pun mengajak semua pihak terus mengingat, berempati, dan meneruskan perjuangan generasi muda yang mencetuskan Sumpah Pemuda pada saat penjajahan pada 28 Oktober 1928.


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com