Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemendesa PDTT Dampingi 20 Kades Pelajari Energi Terbarukan di Xinyi Electric Storage Holdings, China

Kompas.com - 23/10/2023, 13:01 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para pejabat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) mendampingi 20 kepala desa (kades) peserta benchmark study mengunjungi Xinyi Electric Storage Holdings yang berpusat di Beijing, China.

Pendampingan dari Kemendesa PDTT tersebut dipimpin oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Kemendesa PDTT Danton Ginting Munthe.

Sebagai pemimpin pendamping, ia mengapresiasi kunjungan studi banding tersebut karena sangat informatif dan produktif.

"Ini jadi momentum penting bagi para kades mempelajari bidang energi terbarukan dan menerapkan praktik-praktik berkelanjutan di desa-desa Indonesia," kata Danton dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (23/10/2023).

Baca juga: Di China, Kemendesa PDTT Ajak 20 Kades Pelajari Pembangunan Berkelanjutan 

Ia mengungkapkan bahwa para kades terlihat antusias dalam kunjungan tersebut karena mereka nantinya bakal menerapkan pengetahuan yang didapat selama kunjungan ini untuk meningkatkan infrastruktur dan praktik energi terbarukan di daerah masing-masing.

Dalam agenda tersebut, Chief Executive Officer (CEO) Xinyi Electric Storage Holdings Ltd Wang Mohan mengajak para kades dan rombongan melihat langsung rumah kaca Xinyi yang menggunakan panel surya untuk memaksimalkan penyerapan energi sinar matahari.

Xinyi disebut telah berhasil memaksimalkan radiasi matahari tanpa adanya gangguan dari panel-panel tersebut. Dinding rumah kaca ini terbuat dari kaca fotovoltaik yang berfunsgi memastikan penetrasi cahaya maksimum dan memungkinkan pertumbuhan tanaman yang sehat.

Baca juga: 227 Perguruan Tinggi Dukung Praktisi Mengajar, Hadirkan Pembelajaran Inovatif

Pendekatan inovatif tersebut menunjukkan komitmen Xinyi dalam memanfaatkan energi surya untuk praktik pertanian yang berkelanjutan.

Rombongan selanjutnya diajak mengunjungi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terletak di daerah pegunungan seluas 186 hektar (ha), dengan kapasitas produksi 100 megawatt (MW).

Proyek yang selesai pada 2014 itu telah mampu menghasilkan listrik 112 juta kilowatt hour (kWh) setiap tahunnya.

Wang Mohan menjelaskan, dengan masa pakai yang diproyeksikan selama 25-30 tahun dan tingkat kualitas sebesar 100 persen, proyek ini tetap beroperasi dengan penurunan kualitas dalam beberapa tahun setelah mencapai masa pakai maksimal.

Baca juga: Kata PLN soal Petugas yang Tersengat Listrik di Kendari Sulawesi Tenggara

Listrik yang dihasilkan oleh fasilitas tersebut dijual kepada pemerintah setempat.

Xinyi merupakan spesialis dalam manufaktur kaca dan solusi energi terbarukan.

Panel surya milik Xinyi dapat ditempatkan secara strategis tidak hanya di lahan datar, tetapi juga bisa diletakkan di area-area, seperti danau, area bekas penambangan atau area lain. Sehingga mampu memanfaatkan sumber daya lahan yang tersedia secara efektif.

Selama kunjungan ke pusat penelitian dan pengembangan Xinyi, para kades berkesempatan untuk menjelajahi basis data milik perusahaan Xinyi Electric Storage Holdings.

Baca juga: Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bantu Perkuat Basis Data Korban

Basis data tersebut menampilkan angka penjualan Xinyi secara domestik maupun internasional, meliputi berbagai produk, seperti kaca, panel fotovoltaik, dan berbagai solusi energi terbarukan.

Selain data penelitian dan pengembangan, juga terdapat pameran produk. Di tempat itu, 20 kades pilihan ini dapat mengamati dan mempelajari berbagai kualitas kaca, sampel panel surya, dan produk baterai yang mendukung aplikasi energi surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com